Update Berita Gunung Merapi
UPDATE Gunung Merapi 28 September 2022, Tidak Muncul Guguran Lava Pijar dan Awan Panas
Aktivitas Gunung Merapi pagi ini melandai, tidak mengeluarkan guguran lava pijar maupun awan panas, Rabu (28/9/2022).
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Aktivitas Gunung Merapi pagi ini melandai, tidak mengeluarkan guguran lava pijar maupun awan panas, Rabu (28/9/2022).
Hal tersebut terlihat dalam pengamatan selama enam jam Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) mulai pukul 00.00-06.00 WIB.
Kepala BPPTKG , Agus Budi S mengatakan, secara meteorologi, cuaca berawan dan mendung.
Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 14-18 °C, kelembaban udara 51-71 persen dan tekanan udara 627.75-688.5 mmHg.
Baca juga: Tour De Merapi Tahun 2022 Kembali Digelar, Jelajah Desa Wisata Naik Motor, Peserta Boleh Boncengan
“Secara visual, gunung jelas,kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 20-30 m di atas puncak kawah,” terangnya.
Gempa guguran terjadi sebanyak 21 kali dengan amplitudo 3-12 mm berdurasi 20.9-112.5 detik.
Hembusan terjadi sebanyak satu kali dengan amplitudo 2 mm berdurasi 26,4 detik.
Hybrid/fase banyak terjadi sebanyak 2 kali dengan amplitudo 3-6 mm, S-P 0,5-0,8 detik berdurasi 6,9-9,1 detik.
Vulkanik dalam terjadi sebanyak 6 kali dengan amplitudo 4-9 mm, S-P 0,8-1 detik berdurasi 9,4-11,8 detik.
Tektonik jauh terjadi sebanyak satu kali dengan amplitudo 3 mm, S-P 15,86 detik berdurasi 58,2 detik.
“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga,” jelasnya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Baca juga: UPDATE Gunung Merapi 22 September 2022: Tercatat 14 Kali Gempa Guguran
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.