Update Berita Gunung Merapi
UPDATE Gunung Merapi 27 September 2022, Keluarkan 8 Guguran Lava Pagi Ini
Pada Selasa (27/09/2022), dari pantauan BPPTKG dari pukul 00.00-06.00 terjadi 8 kali guguran, amplitudo : 4-14 mm, durasi : 21.8-128.6 detik.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi hingga saat ini masih berstatus Siaga atau level III.
Aktivitas Gunung Merapi dinilai masih tinggi.
Pada Selasa (27/09/2022), dari pantauan BPPTKG dari pukul 00.00-06.00 terjadi 8 kali guguran, amplitudo : 4-14 mm, durasi : 21.8-128.6 detik.
Dua kali hembusan, amplitudo : 4 mm, Durasi : 12.3-41 detik.
Hybrid/Fase Banyak tercatat ada 1 dengan amplitudo : 4 mm, S-P : 0.6 detik, Durasi : 7.4 detik.
Baca juga: UPDATE Gunung Merapi 24 September 2022: Keluarkan 1 Kali Guguran Lava Pijar Jarak 1.600 Meter
Vulkanik Dalam sebanyak 18 amplitudo : 4-21 mm, S-P : 0.3-1 detik, Durasi : 5.3-8 detik.
Secara meteorologi, cuaca cerah dan berawan.
Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat.
Suhu udara 14-18 °C, kelembaban udara 57-90.7 persen, dan tekanan udara 836-918 mmHg.
Dari sisi visual, gunung jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-II.
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-75 m di atas puncak kawah.
BPPTKG menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Baca juga: UPDATE Gunung Merapi 21 September 2022: Keluarkan 2 Kali Guguran Lava 1,9 Km ke Barat Daya
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat juga diminta untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status Aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. ( Tribunjogja.com )