Berita Kulon Progo Hari Ini
Dishub Kulon Progo Bakal Pasang Banner dan Rambu Peringatan di Teteg Kulon
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kulon Progo mengevaluasi terkait penerapan rekayasa lalu lintas pasca penutupan permanen jalur perlintasan
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kulon Progo mengevaluasi terkait penerapan rekayasa lalu lintas pasca penutupan permanen jalur perlintasan langsung (JPL) kereta api (KA) 685 atau sering disebut Teteg Wetan di Stasiun Wates pada 20 September lalu.
Evaluasi difokuskan untuk mengurai kemacetan lalu lintas yang terjadi di Teteg Kulon.
Kepala Bidang Lalu Lintas, Dishub Kabupaten Kulon Progo, Raden Sukirno mengatakan dari hasil evaluasi, jajarannya akan memasang banner yang berisi imbauan kepada pengguna jalan agar tidak melewati perlintasan KA Teteg Kulon mulai pukul 06.00-08.00 WIB.
Baca juga: Komentar Erwan Hendarwanto Setelah PSIM Yogyakarta Kalahkan Persela Lamongan 1-0
Selain itu, rambu peringatan dari arah Stasiun Wates yang melewati depan SD Kanisius agar tidak melanggar ke kanan melewati Teteg Kulon.
"Sebenarnya sudah ada rambu dan pembatas tetapi masih banyak yang melanggar. Sementara, pemasangan banner di Teteg Kulon baru proses," kata Sukirno, Selasa (27/9/2022).
Untuk diketahui, kemacetan lalu lintas yang terjadi disebabkan pengendara lebih memilih lewat Teteg Kulon ketimbang Underpass Kemiri.
Dikarenakan, jika pengendara dari sisi utara ke selatan rel KA Stasiun Wates melewati Underpass Kemiri lebih jauh jaraknya 600 meter ke arah timur dari Teteg Wetan.
Saat ini, PT KAI juga telah memasang pagar di Teteg Wetan pasca beberapa hari penutupan permanen.
Baca juga: ORI DIY Ungkap Jual Beli Seragam Keuntungan Fantastis, Disdik Sleman: Tak Semua Melakukan Itu
Senada, Kepala Dishub Kabupaten Kulon Progo, Bowo Pristiyanto mengklaim penerapan rekayasa lalin pasca penutupan Teteg Wetan sudah berdasarkan aspirasi yang diterima dari masyarakat melalui lurah setempat.
"Dulu konsep teknis lalin di Jalan Diponegoro 100 persen satu arah tapi aspirasi dari warga, tetap kita buat dua arah untuk motor. Namun, kendaraan roda empat dialihkan ke Jalan Jogoyudan. Pasti nanti akan menyesuaikan," ucapnya. (scp)