Gunung Merapi

UPDATE Aktivitas Gunung Merapi 19 September 2022: Tak Ada Guguran Lava Pijar, 16 Kali Gempa Guguran

Aktivitas Gunung Merapi pagi ini landai, Senin (19/9/2022), tidak mengeluarkan guguran lava pijar maupun awan panas.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Twitter BPPTKG
Kondisi Gunung Merapi pada 30 Mei 2022 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Aktivitas Gunung Merapi pagi ini landai, Senin (19/9/2022), tidak mengeluarkan guguran lava pijar maupun awan panas.

Hal ini terlihat dalam pengamatan selama enam jam oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) mulai 00.00-06.00 WIB.

Kepala BPPTKG , Agus Budi S mengatakan, secara meteorologi, cuaca cerah dan berawan.

Baca juga: Pemkab Sleman Kolaborasi dengan HIPPI DPC Sleman untuk Majukan UMKM

Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 15-19 °C, kelembaban udara 66-94 persen dan tekanan udara 568-716 mmHg.

“Secara visual, gunung jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 20-50 m di atas puncak kawah,” bebernya.

Gempa guguran terjadi sebanyak 16 kali dengan amplitudo 3-6 mm berdurasi 24-102 detik.

Hembusan terjadi sebanyak 5 kali dengan amplitudo 3-5 mm berdurasi 15.6-27.4 detik.

Hybrid/fase banyak terjadi sebanyak 28 kali dengan amplitudo 3-13 mm S-P : 0.3-0.5 detik berdurasi 5.5-7.3 detik:

Vulkanik dangkal terjadi tujuh kali dengan amplitudo 42-75 mm berdurasi 9.6-12 detik.

Vulkanik dalam terjadi sebanyak 12 kali dengan amplitudo 3-7 mm, S-P 0.3-0.6 detik, berdurasi 6-7.7 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga,” jelasnya.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. 

Baca juga: Bukan Sajam, Remaja di Jakarta Ini Ajak Buaya Sepanjang 1 Meter Untuk Tawuran

Masyarakat juga diminta agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tukasnya. (Ard)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved