Berita Purworejo

Mencicipi Kuliner Legendaris di Purworejo: Gurih Manis Dawet Ireng Jembatan Butuh

Idianto (38), pedagang Dawet Ireng Jembatan Butuh, menceritakan bahwa usaha kuliner tersebut diwarisi dari sang kakek buyutnya yang berjualan sejak

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Dewi Rukmini
Seporsi es dawet ireng Jembatan Butuh yang cocok dinikmati ketika cuaca terik 

Berada di sekitar jalur lintas selatan yang menghubungkan Kabupaten Purworejo dan Kebumen, membuat kedai milik Idianto tak pernah sepi pengunjung.

Meskipun begitu, para pembeli tak perlu menunggu lama untuk mendapatkan pesanannya.

Tangan Idianto terlihat cekatan mengemas pesanan, sehingga tidak membuat pembeli menunggu lama untuk mencicipi kesegaran dawet ireng. 

Baca juga: Pengamat Kriminalitas: Kontrol Keluarga yang Lemah Jadi Penyebab Kekerasan Seksual pada Anak

Satu porsi sajian itu berisi dawet ireng yang diguyur campuran santan dan es, kemudian diberi tambahan larutan gula Jawa. 

Gurih santan dan manis gula Jawa bersatu-padu menghadirkan rasa pas di lidah.

Tekstur dawet ireng yang kenyal bertemu segarnya es membuat sajian tersebut sangat tepat dinikmati ketika cuaca terik. 

Hanya perlu mengeluarkan uang Rp5.000 untuk menikmati kesegaran es dawet ireng Jembatan Butuh.

Kedai yang dijaga Idianto itu buka setiap hari mulai pukul 09.00-17.00 WIB. (drm)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved