Tips Amankan Data Pribadi Agar Tidak Diretas Hacker Bjorka, Bijak Bagikan Berkas Personal
Mengaktifkan MFA (Multi Factor Authentication) juga menjadi kunci agar data pribadi aman dan akun media sosial tidak mudah diretas.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Isu kebocoran data pribadi masih sering dibicarakan di media sosial.
Apalagi, baru-baru ini, ada seorang hacker bernama Bjorka yang membagikan data-data masyarakat Indonesia.
Dalihnya, dia ingin memberi tahu pemerintah bahwa sistem keamanan data di negara ini tidak kuat dan mudah dibobol.
Tentu, kebocoran data itu membuat ketidaknyamanan pemilik data.
Bisa-bisa, data tersebut disalahgunakan dan merugikan pemilik.
Baca juga: Pemerintah Petakan Motif dan Keahlian Hacker Bjorka dalam Peretasan Data, Masyarakat Diminta Tenang
Lantas apa yang bisa diri sendiri lakukan untuk mengamankan data pribadi?
Pakar Teknologi Informasi dari Universitas Gadjah Mada ( UGM ), Dr. Ir. Ridi Ferdiana, S.T., M.T., IPM., menjelaskan masing-masing individu bisa mulai lebih peduli dengan apa yang dibagikan.
Mulai dari berkas fisik hingga yang dibagi melalui platform media penyimpanan komputasi awan.
“Lalu, bijak dalam membagikan berkas, data pribadi, foto di media sosial atau pesan instan dan batasi share link,” katanya, Rabu (14/9/2022).
Selain itu, kata dia, hindari mengisi infromasi secara sembarangan seperti pada survei, sistem informasi maupun aplikasi yang belum jelas kebijakan privasi dan datanya.
“Pakai password yang kuat atau sulit ditebak seperti membuat password minimal 8-12 karakter dan ganti password berkala setiap 2-3 bulan,” jelasnya.
Tak kalah penting, dijelaskannya, mengaktifkan MFA (Multi Factor Authentication) juga menjadi kunci agar data pribadi aman dan akun media sosial tidak mudah diretas.
“Aktivasi MFA akan mempersulit peretas mengambil data pribadi Anda. Itu diaktifkan saja karena keamanannya jadi berlapis,” tegas dia.
Sementara itu, untuk menjaga keamanan data bagi institusi atau perusahaan, Ridi mengatakan bahwa institusi perlu memulai menyusun ketentuan perusahaan yang patut dengan aturan internasional keamanan data.
Baca juga: Cara Ampuh Mengamankan WhatsApp dari Hacker Agar Tidak Mudah Diretas