Update Hacker Bjorka

Pemerintah Petakan Motif dan Keahlian Hacker Bjorka dalam Peretasan Data, Masyarakat Diminta Tenang

Berdasarkan rapat itu, dugaan motif hacker Bjorka diungkapkan oleh Mahfud MD. Ia juga mengatakan seberapa berbahaya aksi Bjorka

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
VICTOR HABBICK VISIONS / SCIENCE P / VHB / Science Photo Library via AFP
ILUSTRASI: Hacker atau Peretas 

TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah sedang memetakan motif dan tingkat keahlian hacker Bjorka dalam peretasan data penting milik pendudukan, instansi dan pejabat negara. 

Berdasarkan rapat bersama yang melibatkan Menko Polhukam Mahfud MD, Kepala BIN Budi Gunawan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala BSSN Hinsa Siburian dan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate di Kantor Kemenko Polhukam. 

Berdasarkan rapat itu, dugaan motif hacker Bjorka diungkapkan oleh Mahfud MD. Ia juga mengatakan seberapa berbahaya aksi Bjorka hingga membuat data pelanggan Indihome, data registrasi SIM Card, data KPU RI, data pejabat negara dan sejumlah dokumen surat menyurat milik Presiden Joko Widodo, bocor. 

Dugaan motif Bjorka

Ilustrasi hacker
Ilustrasi hacker (CSO via tribunnews)

Pada kesempatan rapat tersebut, Mahfud MD menegaskan, motif serangan siber yang dilancarkan hacker Bjorka tidak terlalu membahayakan.

Bjorka diduga memiliki motif yang beragam, mulai dari politik hingga ekonomi, saat membocorkan sejumlah data pribadi.

“Motifnya kan ternyata juga gado-gado. Ada yang motif politik, motif ekonomi, motif jual beli dan sebagainya. Sehingga juga ya motif-motif kayak gitu itu sebenarnya tidak ada yang terlalu membahayakan,” tegas Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Rabu (14/9/2022).

Tribun Jogja mengutip laporan kompas.com, Mahfud menyatakan Bjorka tak mempunyai keahlian khusus dalam membobol sistem keamanan siber.

Kesimpulan itu mengemuka saat Mahfud memimpin rapat bersama pada Rabu pagi. “Kalau dari hasil kesimpulan tadi, apa yang disebut Bjorka ini sebenarnya tidak punya keahlian atau kemampuan membobol (sistem) yang sungguh-sungguh,” ujar Mahfud.

Mahfud menyampaikan, serangan Bjorka pada dasarnya hanya menyasar data-data yang sifatnya umum, misalnya terkait dokumen surat menyurat.

Peringatan untuk pemerintah

Meski demikian, kata Mahfud, serangan yang dilancarkan Bjorka secara tidak langsung mengingatkan pemerintah untuk hati-hati terkait sistem keamanan siber.

“Itu hanya ingin memberi tahu kepada ketika bahwa kita harus hati-hati. Kita bisa dibobol dan sebagainya, tapi sampai saat ini tidak,” terang dia.

Mahfud menambahkan, pemerintah akan serius menangani permasalahan siber.

Di samping itu, pemerintah juga meminta masyarakat agar bersikap tenang dalam menyikapi serangan yang dilancarkan Bjorka.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved