Berita Bantul Hari Ini
Dinkes Catat Ada Ratusan Warga Bantul Terjangkit HIV/AIDS di Tahun 2022, Ini Rinciannya
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul mencatat ada ratusan warga Bantul yang terjangkit HIV/AIDS di tahun 2022. Kebanyakan mereka justru
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul mencatat ada ratusan warga Bantul yang terjangkit HIV/AIDS di tahun 2022.
Kebanyakan mereka justru berasal dari usia produktif.
Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Penyakit Dinkes Bantul dr. Sri Wahyu Joko Santoso menjelaskan, bahwa data akumulasi dari tahun 1993 sampai Juli 2022, total ada 1.491 kasus HIV dan 476 kasus AIDS di Kabupaten Bantul.
Baca juga: Bom Bunuh Diri Tewaskan Belasan Orang di Depan Kedubes Rusia di Kabul Afghanistan
Rincian kasus berdasarkan jenis kelamin, kasus HIV dari tahun 1993 hingga Juli 2022 terdiri dari 972 laki-laki, 515 perempuan dan 4 orang yang tidak diketahui umurnya.
Sedangkan untuk kasus AIDS rinciannya ada 299 laki-laki, 176 perempuan dan satu tidak diketahui umurnya.
Mengerucut pendataan di 3 tahun terakhir, ia mencatat kasus HIV di tahun 2020 sebanyak 103 kasus (66 laki-laki, 35 perempuan), tahun 2021 sebanyak 109 kasus (71 laki-laki, 38 perempuan) dan di tahun 2022 hingga bulan Juli ada 88 kasus (68 laki-laki dan 20 perempuan).
Sementara untuk kasus AIDS, di tahun 2022 terdapat 38 kasus (25 laki-laki, 13 perempuan), tahun 2021 ada 24 kasus (13 laki-laki, 11 perempuan) dan di tahun 2022 terdapat 30 kasus AIDS (24 laki-laki, 6 perempuan).
"Dari data kasus HIV berdasarkan kelompok umur di tahun 2022 didominasi usia produktif, yakni umur 20-29 tahun berjumlah 18 orang, dan umur 30-39 tahun berjumlah 30 orang," jelasnya, Senin (5/9/2022).
Sisanya adalah umur 1-4 tahun satu orang, 15-19 tahun 4 orang, 40-49 tahun berjumlah 14 orang, 50-59 tahun 16 orang dan di atas 60 tahun berjumlah 5 orang.
Sementara untuk pengidap AIDS di tahun 2022, untuk golongan umur 1-4 tahun berjumlah 1 orang, umur 20-29 tahun 3 orang, umur 30-39 tahun 6 orang, umur 40-49 tahun sebanyak 8 orang, kemudian umur 50-59 tahun memiliki jumlah terbanyak yakni 10 orang dan 60 tahun ke atas ada 2 orang.
Dalam kesempatan itu, pria yang akrab disapa dokter Oki ini pun mengimbau agar masyarakat untuk tidak sex bebas dan setia pada satu pasangan agar terhindar dari HIV/AIDS.
Selain itu juga hindari menggunakan jarum suntik bergantian.
"Jauhi dan hindari faktor risiko tertular HIV, yaitu seks yang tidak aman seperti berganti-ganti pasangan dan tidak memakai kondom," ungkapnya.
Baca juga: Harga BBM Naik, Belum Ada Penyesuaian Tarif baru Bus Trans Jogja Pada Saat Ini
Selain itu, masyarakat pun diimbau untuk berani melakukan tes HIV bila merasa beresiko dan segera berobat seandainya diketahui hasil tes positif HIV.
Bagi masyarakat yang ingin mengetahui status HIV-nya dapat mengakses layanan Konseling dan Testing HIV (KT HIV) di seluruh Puskesmas dan 9 rumah sakit (RS) di Bantul.
Pihaknya juga membuka perawatan dukungan pengobatan terkait HIV kepada masyarakat.
"Untuk PDP (pelayanan, dukungan, pengobatan) di Puskesmas lebih mengarah ke pemberian obat dan dukungan. Sedangkan untuk perawatan dilakukan di RS," jelasnya. (nto)