Berita Bisnis Terkini
Harga BBM Naik, Organda DIY Naikkan Tarif Sewa dan Tiket Mulai 18 hingga 22 Persen
Kenaikan harga BBM menjadi kabar gembira bagi pengusaha angkutan bus, karena mereka memiliki alasan kuat untuk menaikan harga sewa maupun tarif tiket.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kenaikan Bahan Bakar Minyak ( BBM ) sejak Sabtu (3/9/2022) kemarin berdampak pada penyesuaian harga sewa dan tiket bus pariwisata maupun bus trayek.
Mereka sepakat menaikkan harga sewa maupun harga tiket bus mulai 18 persen hingga 22 persen.
Hal itu dijelaskan Ketua Organisasi Angkutan Darat (Oganda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) V Hantoro saat diwawancara Minggu (4/9/2022).
Hantoro mengatakan, kenaikan harga BBM jenis pertamax, pertalite, dan solar menjadi kabar gembira bagi pengusaha angkutan bus.
Baca juga: Organda DIY Minta Kepastian Harga BBM Subsidi untuk Lakukan Penyesuaian Tarif
Pasalnya, mereka memiliki alasan yang kuat untuk menaikan harga sewa maupun tarif tiket.
"Sebenarnya jadi kabar gembira bagi kami. Karena kalau kenaikan BBM semua masyarakat paham harga-harga lain ikut naik. Jadi kami bisa naikan tiket dan sewa. Kalau gak ada kenaikan BBM kan susah kami jelaskan ke masyarakat," katanya, Minggu (4/9/2022).
Dia menjelaskan, kenaikan harga tiket dan sewa sebesar 18 sampai 22 persen itu sudah disesuaikan dengan kenaikan harga BBM 32 persen pada Sabtu kemarin.
"Kami menyesuaikan kenaikan BBM 32 persen. Makanya harga tiket dan sewa 18 sampai 22 persen. Misal tiket Rp100 ribu ya jadi Rp120 ribu," kata dia.
Baca juga: Harga BBM Naik, Komunitas Ojol di DIY Desak Aplikator Naikkan Tarif
Kendati demikian, para PO bus tetap memiliki pesaing yakni dengan para pengguna mobil pribadi.
Menurut Hantoro, untuk bus trayek dengan jarak tempuh di atas 100 Kilometer mereka masih memungkinkan untuk melaju.
"Tetapi kalau di bawah 100 kilometer itu ya, kami saingan dengan pengguna mobil pribadi," ujarnya.
Dia menuturkan, untuk kondisi weekend okupansi bus pariwisata sudah mencapai 100 persen.
Dengan adanya kenaikan harga BBM, bukan tidak mungkin hal itu akan berdampak positif bagi pengusaha bus, sebab masyarakat akan beralih ke angkutan umum untuk melakukan perjalanan. ( Tribunjogja.com )