Pembunuhan Daria Dugina
PBB Ingin Investigasi Kematian Daria Dugina Putri Filsuf Rusia Alexander Dugin
PBB ingin menginvestigasi pembunuhan Daria Dugina, putri filsuf konservatif Rusia Alexander Dugin.Langkah itu didukung Dubes Rusia untuk PBB.
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Dugin menyalahkan pemerintah Ukraina atas pembunuhan itu dan mengatakan dia menginginkan kemenangan militer daripada balas dendam.
"Seperti yang Anda ketahui, dalam aksi teroris oleh rezim Nazi Ukraina, putri saya Darya dibunuh dengan kejam di depan mata saya pada 20 Agustus, saat kembali dari festival 'Tradisi' di dekat Moskow," kata Dugin dalam sebuah pernyataan yang dirilis rekan dekatnya, taipan konservatif Konstantin Malofeyev.
Daria baginya seorang gadis Ortodoks yang cantik, seorang patriot, seorang koresponden militer, seorang ahli TV dan seorang filsuf.
Pidato dan pelaporannya selalu mendalam, membumi dan terkendali. Dia tidak pernah menyerukan kekerasan atau perang.
“Dia adalah bintang yang sedang naik daun di awal perjalanannya," tulis Dugin. “Musuh-musuh Rusia membunuh di sini secara tidak terhormat, secara diam-diam,” lanjutnya.
Kata Dugin, tindakan terorisme semacam itu ingin mematahkan keinginan Rusia dengan menargetkan yang terbaik dan paling rentan di antara mereka.
Ia menambahkan, teroris tidak akan berhasil. Berharap untuk balas dendam atau pembalasan sederhana akan menjadi terlalu kecil bagi Rusia.
“Sebaliknya, kami membutuhkan kemenangan,” tulis Dugin. "Jadi menang, tolong!" pintanya ke pemerintah Kremlin.
FSB telah merilis sebuah video yang menunjukkan Vovk memasuki negara itu sebagai seorang wanita berambut cokelat dengan plat nomor Republik Rakyat Donetsk bulan lalu.
Dia ditemani putrinya yang masih remaja, yang diberi nama keluarga Shaban. Vovk juga terdaftar menyewa apartemen di gedung Moskow yang sama dengan Dugina.(Tribunjogja.com/RussiaToday/xna)
