Pembunuhan Daria Dugina
PBB Ingin Investigasi Kematian Daria Dugina Putri Filsuf Rusia Alexander Dugin
PBB ingin menginvestigasi pembunuhan Daria Dugina, putri filsuf konservatif Rusia Alexander Dugin.Langkah itu didukung Dubes Rusia untuk PBB.
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
TRIBUNJOGJA.COM, NEW YORK – Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyerukan penyelidikan guna memastikan fakta-fakta di balik kematian jurnalis Rusia Daria Dugina.
Hal ini dikemukakan Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal Antonio Guterres di Markas PBB New York, Senin (22/8/2022) waktu setempat.
Sementara Dubes Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia mengecam Ukraina. Pemboman mobil yang menewaskan Dugina menurutnya menunjukkan sifat asli negara itu.
Baca juga: Bom Diletakkan di Mobil Darya Dugina, Target Utama Diduga Filsuf Alexander Dugin
Baca juga: Kiev Bantah Terlibat Bom Mobil yang Tewaskan Putri Filsuf Rusia Alexander Dugin
Baca juga: Sejak 1997 Filsuf Rusia Alex Dugin Sudah Prediksi Perang Pecah di Ukraina
"Kami telah meminta pertemuan mendesak besok di Zaporozhye, di mana provokasi Ukraina berlanjut," kata Nebenzia menambahkan topik lain kepada kator berita TASS.
"Hubungan antara penyabot mereka dan pembunuhan ini jelas, dan telah diungkapkan oleh FSB," kata Nebenzia.
Dugina (29) adalah putri dari filsuf Aleksandr Dugin. Mereka menghadiri sebuah festival di luar Moskow pada Sabtu (20/8/2022).
Dia tewas dalam ledakan bom yang ditanam di SUV Toyota ayahnya. Meski diduga ayahnya yang jadi target, sumber di FSB (dulu KGB) mengatakan kepada TASS Dugina adalah target sebenarnya.
Bom itu ditanam di bawah kursi kemudi, dan diledakkan dari jarak jauh begitu si pembunuh tahu Dugina berada di belakang kemudi.
FSB telah mengidentifikasi seorang tersangkanya perempuan warga negara Ukraina, Natalya Vovk (43).
Dinas keamanan Rusia merilis sebuah video pada hari Senin yang menunjukkan Vovk memasuki negara itu pada bulan Juli dengan plat nomor Republik Rakyat Donetsk.
Ia ditemani putrinya yang masih remaja. Vovk juga terdaftar menyewa apartemen di gedung Moskow yang sama dengan Dugina.
Ia buru-buru meninggalkan negara itu pada Minggu, menyeberang ke Estonia dengan plat nomor Ukraina dan rambutnya berwarna berbeda.
Ukraina telah membantah keterlibatan resmi dengan pemboman itu. Namun, menurut media Rusia, Vovk muncul dalam database personel Garda Nasional Ukraina yang diterbitkan pada April.
Ia menggunakan nama keluarga Shaban dan terkait dengan resimen neo-Nazi "Azov".
Filsuf Rusia Aleksandr Dugin telah merilis tanggapan atas pemboman mobil hari Sabtu di luar Moskow, yang mungkin menargetkannya tetapi merenggut nyawa putrinya.
