Tol Yogyakarta Bawen

UPDATE Desain Tol Jogja-Bawen di Atas Selokan Mataram, Begini Penampakannya

Pelaksanaan konstruksi pembangunan Jogja-Bawen sudah didiskusikan agar tidak menggangu zona inti Selokan Mataram yang merupakan cagar budaya.

Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM/ Ahmad Syarifudin
Gambar jalan Tol Yogya-Bawen, dengan konstruksi melayang di atas Selokan Mataram. 

"Intinya kami mendukung adanya Tol ini. Bagaimana nanti bisa dinikmati oleh masyarakat DIY," kata dia.

Meski demikian, Kustini memberikan usulan agar jalan inpeksi disekitar saluran Mataram di Seyegan hingga Banyurejo yang dilintasi oleh Jalan tol bisa dimanfaatkan untuk jalur wisata sepeda, sehingga jalan tol ini bisa diakses jalan atas dan bawah.

Progres proyek tol

Pembangunan jalan Tol Yogya-Bawen seksi 1 di Seyegan memasuki tahap pembersihan lahan (landclearing). Lahan tol yang dibersihkan di lokasi ini berdekatan langsung dengan Selokan Mataram. Foto diambil 16 Juli lalu.
Pembangunan jalan Tol Yogya-Bawen seksi 1 di Seyegan memasuki tahap pembersihan lahan (landclearing). Lahan tol yang dibersihkan di lokasi ini berdekatan langsung dengan Selokan Mataram. Foto diambil 16 Juli lalu. (TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin)

Proyek pembangunan Jalan tol Jogja Bawen terus dikebut.

Pelaksanaan pembangunan dimulai dari dusun Sanggrahan, Tirtoadi, Kabupaten Sleman yang masuk dalam seksi 1 (juction Sleman - Banyurejo).

Hingga saat ini, progres kontruksi seksi 1 dengan panjang 8,8 kilometer telah mencapai 1,062 persen dan pada akhir tahun ini ditarget bisa mencapai 18 persen.

Direktur Utama PT Jasamarga Jogja-Bawen (JJB) Dwi Winarso optimis progres kontruksi 18 persen pada akhir tahun ini bisa tercapai.

Sebab, kata dia, lahan di seksi 1 yang telah dibebaskan telah mencapai 65 persen.

Di lahan tersebut, saat ini telah dilakukan pembersihan lahan (landclearing) yang disiapkan untuk jalan kerja.

Pembersihan lahan ini ada di tiga lokasi. Yaitu, di dusun Sanggrahan, lalu Seyegan dan di Banyurejo. Pekerjaan penimbunan lahan juga telah dilakukan.

"Bobot paling besar itu struktur, elevated saluran Mataram di segmen 3 dan 4 dan itu sudah bisa dikerjakan," kata dia, Kamis (18/8/2022).

Menurut dia, konstruksi jalan tol yang berupa jembatan di seksi 1 memiliki panjang 4,4 kilometer.

Lokasinya membentang di atas Selokan Mataram. Konstruksi jembatan ini berada di segmen 1 hingga 4 di mana untuk segmen 3 dan 4 kondisinya sudah clear. Artinya, sudah bisa untuk memulai pengerjaan.

Pembangunan saat ini terus dikebut. Bahkan, pengerjaan dilapangan dimungkinkan akan menambah alat berat di lokasi pengerjaan eleveted maupun lokasi timbunan yang sudah bisa dikerjakan.

Di sisi lain, pembebasan lahan juga terus berjalan. Masih ada 35 persen lahan di seksi 1 yang belum dibebaskan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved