Berita Jogja Hari Ini

Robot Bikers Prajurit Jogja Mejeng di Djogjantique Day, Hasil Daur Ulang 3 Motor Bekas

Dua tahun vakum digelar lantaran pandemi Covid-19, ajang silaturahmi sesama penggemar motor tua seluruh Indonesia bertajuk 'Djogjantique Day'

Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Hanif Suryo
Bikers Prajurit Jogja karya seniman asal Bantul, Eri Sudarmono, yang dilelang di Djogjantique Day 

"Jadi tidak ada kontes, melainkan teman-teman yang datang akan diseleksi dulu motornya jenis apa. Misal yang motornya BSA ditata di sisi sana dan yang Triumph di sisi sini, ya intinya kami ingin melibatkan peserta yang datang ke acara Djogjantique Day," papar Admaji.

Admaji mengatakan, Djogjantique Day ini diikuti bikers motor tua dari seluruh Indonesia. Untuk yang sudah pasti adalah dari 67 cabang MAC di seluruh Indonesia.

"Target kami yang datang sekitar 1.500 bikers, tapi sangat mungkin jumlahnya lebih dari itu. Selain dari Indonesia, ada juga bikers dari Malaysia dan Thailand," paparnya.

Acara yang berlangsung dua hari ini akan diisi tarian tradisional dan jathilan sampai beragam aliran musik.

Ditambahkan Admaji, Djogjantique Day 2022 terbuka untuk umum. Selain itu, pihaknya sama sekali tidak memungut biaya masuk ke acara tersebut.

"Untuk HTM (harga tiket masuk) free alias gratis, tidak pernah berbayar untuk Djogjantique Day itu. Kenapa? Karena acaranya didedikasikan untuk masyarakat dan Djogjantique itu sejatinya untuk ajang silaturahmi dan mengedukasi masyarakat soal motor antik," ujarnya.

Baca juga: Antisipasi Polemik Pemaksaan Berjilbab di Sekolah Negeri, Pemkot Yogyakarta Peringatkan SD dan SMP 

Dihadiri Bikers Malaysia

Satu di antara bikers yang hadir di hari pertama Djogjantique Day ialah Captain Tjua.

Dijelaskannya, ia mengkhususkan diri hadir sebagai bentuk dukungan untuk Motor Antique Club (MAC) Yogyakarta juga mempromosikan event motor antik di Malaysia bulan depan.

"Sudah beberapa kali ke Indonesia. Sebab saya rasa MAC Yogyakarta yang paling mantap, pertumbuhan MAC banyak didominasi muda-muda yang handal," katanya saat ditemui di JEC, Bantul, Jumat (5/8/2022).

"Saya dapat peluang untuk datang ke sini melihat banyak motor klasik berbagai jenis. Selain itu, tujuan datang sekalian untuk promosi event motor klasik di Malaysia bulan September," lanjut Tjua.

Kendati demikian, pria yang sudah berkecimpung di dunia motor tua sejak tahun 1981 ini mengaku tidak melakukan perjalanan dari Malaysia ke Indonesia, khususnya Jogja. Tjua menyebut hanya mengendarai motor dari rumah salah satu temannya di Jogja.

"Ini motor pinjam kawan di Jakarta. Ini tadi hanya riding dari rumah kawan di Jogja sampai JEC. Tapi mungkin saya berangkat jambore ke Makassar, nanti beli satu (motor) ke sini," pungkasnya. (Han)
 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved