Berita Jogja Hari Ini

Robot Bikers Prajurit Jogja Mejeng di Djogjantique Day, Hasil Daur Ulang 3 Motor Bekas

Dua tahun vakum digelar lantaran pandemi Covid-19, ajang silaturahmi sesama penggemar motor tua seluruh Indonesia bertajuk 'Djogjantique Day'

Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Hanif Suryo
Bikers Prajurit Jogja karya seniman asal Bantul, Eri Sudarmono, yang dilelang di Djogjantique Day 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dua tahun vakum digelar lantaran pandemi Covid-19, ajang silaturahmi sesama penggemar motor tua seluruh Indonesia bertajuk 'Djogjantique Day' kembali digelar tahun ini oleh Motor Antique Club (MAC) Yogyakarta di Jogja Expo Center (JEC), Bantul, DI Yogyakarta, 5-6 Agustus 2022.

Tahun ini, Djogjantique Day mengusung permasalahan sampah sebagai tema besar penyelenggaraannya, dilatarbelakangi keresahan sosial di tengah masyarakat Yogyakarta.

Nah satu di antara yang menarik perhatian di ialah Djogjantique Day dipamerkannya tiga karya seni berwujud robot, yang dirakit oleh seniman asli Bantul Eri Sudarmono, mendaurr ulang sekira 3 sampai 5 motor rosok.

Baca juga: Antisipasi Polemik Pemaksaan Berjilbab di Sekolah Negeri, Pemkot Yogyakarta Peringatkan SD dan SMP 

Sekadar informasi, Eri Sudarmono sendiri merupakan seniman kenamaan asal Yogyakarta yang juga anggota MAC Yogyakarta. Pria berusia 42 tahun warga Pedukuhan Kauman, Kelurahan Gilangharjo, Pandak, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta itu selama ini dikenal sebagai pembuat replika robot raksasa mirip figur Transformers.

Karya-karya robotnya pernah dipesan dan dikirim hingga ke China dan Jerman.

Adapun dari 3 robot yang Eri Sudarmono rakit dan pamerkan di Djogjantique Day, 1 di antaranya khusus diciptakan menyambut Djogjantique yang diberi nama robot 'Bikers Prajurit Jogja'.

Robot 'Bikers Prajurit Jogja' tersebut merupakan kombinasi seorang prajurit Keraton yang mengenakan topi atau kuluk, dipadukan pakaian ala bikers yakni mengenakan rompi.

Layaknya seorang prajurit, robot ini juga dibekali senjata berwujud kunci pas.

"Sebulan sebelumnya (Djogjantique Day), ketua MAC datang menemui saya. Menyampaikan adanya kegiatan bertema 'Gumregass' ini, nah dari situ saya punya ide membuat karya berupa robot prajurit yang seorang bikers. Ide itu tercetus sebab di Yogyakarta ini banyak bikers," ungkap Eri, Jumat (5/8/2022).

Eri mengaku untuk membuat replika robot belum ada kesulitan yang berarti, termasuk mencari motor tua yang digunakan sebagai bahan utama. Sebab, untuk area DI Yogyakarta masih mudah ditemukan motor tua bekas.

"Kalau bahan memang sudah tersedia. Untuk robot dengan dimensi 240 x 110 x 40 cm menghabiskan kurang lebih 3 motor rosok," terang Eri.

Robot 'Bikers Prajurit Jogja' ini dilelang kepada publik, dibuka dengan harga Rp 30 juta dengan kelipatan bid Rp 500 ribu. Hasil lelang tersebut didonasikan untuk kegiatan-kegiatan bakti sosial lainnya.

Lelang ini akan ditutup pada 6 Agustus 2022, pukul 20.00 WIB. Tata cara lelang bisa di cek di www.instagram.com/djogjantiqueday.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua MAC Jogja Atmaji Aprilianto mengatakan bahwa Djogjantique Day ini merupakan wadah silaturahmi sesama penggemar motor tua seluruh Indonesia.

Dijelaskannya, area sayap barat outdoor dari JRV akan disusun menjadi satu lokasi yang lengkap, mulai dari edukasi, seni, hiburan, area merchandise dan kuliner. Nantinya, motor-motor antik dari teman-teman seluruh Indonesia yang datang akan ditata sebagai edukasi dan daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

"Jadi tidak ada kontes, melainkan teman-teman yang datang akan diseleksi dulu motornya jenis apa. Misal yang motornya BSA ditata di sisi sana dan yang Triumph di sisi sini, ya intinya kami ingin melibatkan peserta yang datang ke acara Djogjantique Day," papar Admaji.

Admaji mengatakan, Djogjantique Day ini diikuti bikers motor tua dari seluruh Indonesia. Untuk yang sudah pasti adalah dari 67 cabang MAC di seluruh Indonesia.

"Target kami yang datang sekitar 1.500 bikers, tapi sangat mungkin jumlahnya lebih dari itu. Selain dari Indonesia, ada juga bikers dari Malaysia dan Thailand," paparnya.

Acara yang berlangsung dua hari ini akan diisi tarian tradisional dan jathilan sampai beragam aliran musik.

Ditambahkan Admaji, Djogjantique Day 2022 terbuka untuk umum. Selain itu, pihaknya sama sekali tidak memungut biaya masuk ke acara tersebut.

"Untuk HTM (harga tiket masuk) free alias gratis, tidak pernah berbayar untuk Djogjantique Day itu. Kenapa? Karena acaranya didedikasikan untuk masyarakat dan Djogjantique itu sejatinya untuk ajang silaturahmi dan mengedukasi masyarakat soal motor antik," ujarnya.

Baca juga: Antisipasi Polemik Pemaksaan Berjilbab di Sekolah Negeri, Pemkot Yogyakarta Peringatkan SD dan SMP 

Dihadiri Bikers Malaysia

Satu di antara bikers yang hadir di hari pertama Djogjantique Day ialah Captain Tjua.

Dijelaskannya, ia mengkhususkan diri hadir sebagai bentuk dukungan untuk Motor Antique Club (MAC) Yogyakarta juga mempromosikan event motor antik di Malaysia bulan depan.

"Sudah beberapa kali ke Indonesia. Sebab saya rasa MAC Yogyakarta yang paling mantap, pertumbuhan MAC banyak didominasi muda-muda yang handal," katanya saat ditemui di JEC, Bantul, Jumat (5/8/2022).

"Saya dapat peluang untuk datang ke sini melihat banyak motor klasik berbagai jenis. Selain itu, tujuan datang sekalian untuk promosi event motor klasik di Malaysia bulan September," lanjut Tjua.

Kendati demikian, pria yang sudah berkecimpung di dunia motor tua sejak tahun 1981 ini mengaku tidak melakukan perjalanan dari Malaysia ke Indonesia, khususnya Jogja. Tjua menyebut hanya mengendarai motor dari rumah salah satu temannya di Jogja.

"Ini motor pinjam kawan di Jakarta. Ini tadi hanya riding dari rumah kawan di Jogja sampai JEC. Tapi mungkin saya berangkat jambore ke Makassar, nanti beli satu (motor) ke sini," pungkasnya. (Han)
 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved