Kisah Inspiratif

Kisah Danny Aryo Putro dalam Menjalankan Usaha Kuliner Salsa Catering yang Sukses di Kota Yogyakarta

Danny Aryo Putro (39), seorang pemilik usaha Salsa Catering yang sukses di Kota Yogyakarta, menceritakan perjalanan dalam menjelajahi usaha yang tidak

Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Neti Rukmana
Danny Aryo Putro (39), seorang pemilik usaha Salsa Catering yang sukses di Kota Yogyakarta, sedang menceritakan perjalanan dalam menjelajahi usaha di bidang kuliner, Rabu (3/8/2022). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Danny Aryo Putro (39), seorang pemilik usaha Salsa Catering yang sukses di Kota Yogyakarta, menceritakan perjalanan dalam menjelajahi usaha yang tidak senada dengan latar belakang pendidikannya.

Laki-laki kelahiran Yogyakarta itu, memiliki latar belakang pendidikan di bidang Ekonomi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara.

Adanya pekerjaan yang tidak sesuai dengan jurusan kuliahnya menjadi tantangan besar untuk menekuni usaha tersebut.

Sebagai penerus generasi kedua Salsa Catering sejak 2009, ia turut mengandalkan modal ilmu dan kemampuan selama duduk di bangku kuliah.

Baca juga: Update Terkini Kasus Tewasnya Brigadir J: Bharada E Jadi Tersangka, Ditahan Setelah Pemeriksaan

"Karena, tuntutan dari keluarga untuk harus meneruskan usaha Salsa Catering, mau tidak mau atau bisa tidak bisa, saya harus masuk dan terjun ke usaha tersebut," paparnya, kepada Tribunjogja.com di tempat usahanya yang berada di Jalan Kenari Nomor 17, Kelurahan Muja Muju, Kapanewon Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

Sebab, Salsa Catering sendiri merupakan usaha yang dirintis oleh almarhumah Dewi Laksmi, ibu dari Danny pada 1997.

Tidak adanya dasar pemahaman mengenai cara memasak hingga menumbuhkan cita rasa masakan, membuat Danny sempat mengalami keraguan dalam menjalani bisnis tersebut.

Namun, dengan tekad yang kuat dan dorongan dari keluarga secara positif, membuat dia siap untuk terus belajar memahami situasi saat menjalani bisnis yang bergerak di bidang kuliner itu. 

Banyak lika-liku maupun suka dan duka yang dijalani olehnya sebagai penerus yang handal di bidang kuliner.

"Banyak suka dukanya, terutama istri saya (Nurcahyani Hardian) sampai saat ini mengerti dan mengetahui bagaimana perjuangan saya untuk melanjutkan suatu bisnis yang mana sebetulnya itu bukan bagian dari ilmu kami," imbuhnya.

Pasalnya, kendala sistematis mengenai pembukuan hingga administrasi yang dulunya masih menggunakan perhitungan manual, kerap ditemui olehnya.

Dengan mengandalkan kecerdasaanya, lagi-lagi ilmu ekonomi yang ia miliki menjadi pedoman khusus untuk beralih menyusun pembukuan hingga administasi secara digital.

"Tapi, yang pasti bisnis tanpa ilmu itu sangat berat sebetulnya. Sangat berat sekali," tuturnya.

Lika-liku perjalanan Danny dalam menjalankan Salsa Catering tidak hanya berhenti di situ saja.

"Adanya pandemi menjadikan kami menghadapi badai yang sangat tinggi. Kami harus meresturisasi kembali. Banyak yang harus kami capai lagi, karena waktu awal pandemi itu membuat kami tidak memiliki omzet maupun orderan sama sekali," jelasnya.

Sebab, bisnis itu menjadi bagian dari pelaksanaan event, dengan menarik perhatian dari orang banyak. Sementara, pada itu sedang berlangsung pandemi dan Pemerintah tidak mengizinkan menggelar event.

"Saat itu, kami juga bingung. Bagaimana kami bisa membayar operasional kami, salah satunya adalah biaya karyawan. Kami juga bingung di situ, karena pengeluaran harus ada pada setiap bulannya sedangkan pendapatan kami tidak ada sama sekali," sambungnya.

Namun, dengan dibukannya keran pageran event dari pemerintah, menjadikan usahanya bangkit kembali.

"Kini kami mulai kewalahan lagi menerima pesanan untuk berbagai event," ucapnya.

Ada cara unik dari Danny untuk mengolah makanan lebih baik lagi, yakni hobi healing yang dimilikinya.

Dengan begitu, Danny dapat mencicipi berbagai macam kuliner yang ada di Nusantara dan menjadikannya ide untuk mengolah makanan dengan cara yang lebih baik dan cita rasa unik dari Salsa Catering.

Tidak heran, adanya kerja keras yang dimilikinya turut membuahkan hasil yang positif.

Danny pernah memperoleh Juara 2 Pre Pitching Proposal Investasi dalam Acara Sosialisasi & Boothcamp Kemenkop UKM RI pada 2022.

Maka dari itu, Danny berharap harus bisa melangkah lebih baik lagi dalam memasarkan produk kepada konsumennya.

Sebagai langkah inovasi yang baru, pihaknya menggulirkan program catering tematik pertama di DIY.

"Ada tiga hal yang kami ubah pada saat ini, makanannya jauh lebih enak, dekorasi mewah, dan pelayanannya berkarakter. Jadi, setiap konsumen kami bisa memilih tematik dari pelayanan tersebut," ungkapnya.

Baca juga: Timnas Indonesia U16 Menang 9-0 atas Singapura, Pelatih Bima Sakti: Jangan Cepat Puas!

Danny pun turut membagikan kiat-kiat untuk menjadi eksis setelah dua tahun pandemi Covid-19, baik itu dalam segi disiplin terhadap waktu, kerja keras terhadap setiap karakter kondisi yang ada, dan tidak mudah untuk menyerah terhadap masalah yang sedang ada.

"Ketika tiga hal itu bisa kita lakukan, kalian bisa melalui ombak yang dihadapkan begitu besar," pungkasnya.

Sekadar informasi, Salsa Catering telah memiliki sertifikasi halal dari BPJPH pada 2021, Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi Jasa Boga pada 2021, serta Usaha Jasa Boga Tersertifikasi oleh Komite Kareditasi Nasional pada 2021. (Nei)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved