Gesekan Suporter Sepak Bola
Tiga Orang Terluka Buntut Keributan Rombongan Suporter Bola di Gejayan Sleman, Ini Penjelasan Polisi
"Korban luka ada tiga orang. Sudah kami bawa ke Puskesmas. Kendaraan roda dua, ada dua yang kami amankan di Polsek (Depok Barat)," kata Kapolsek Depok
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Keributan yang melibatkan rombongan Suporter bola pecah di Gejayan, Depok, Sleman, Senin (25/7/2022).
Dalam peristiwa tersebut, ada kendaraan roda dua yang dirusak dan tiga orang dikabarkan luka-luka.
"Korban luka ada tiga orang. Sudah kami bawa ke Puskesmas. Kendaraan roda dua, ada dua yang kami amankan di Polsek (Depok Barat)," kata Kapolsek Depok Barat, AKP Mega Tetuko, dihubungi Tribun Jogja, Senin sore.
Baca juga: Capaian Vaksinasi PMK di Kabupaten Bantul Masih Minim
Tiga korban keributan di Gejayan mengalami luka di bagian kepala.
Mega mengaku belum mengetahui secara pasti, penyebab luka yang dialami para korban.
Tetapi yang jelas, para korban yang berasal dari Jawa Tengah tersebut sudah mendapat perawatan medis dan diperbolehkan pulang untuk menjalani rawat jalan.
Saat ini, menurut Mega, situasi di Gejayan telah berangsur kondusif.
Petugas dari Polsek Depok Barat, Polres Sleman hingga Polda DIY telah mengantisipasi potensi terjadinya keributan lanjutan.
"Kami sudah antisipasi dari Polsek, Polres hingga Polda. Situasi sekarang kondusif," kata dia.
Sementara itu, Kabidhumas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto mengatakan, selain di Gejayan keributan yang terjadi hari ini terjadi juga di Jombor dan DIY.
Bahkan beredar informasi, dari keributan tersebut ada suporter yang meninggal dunia, Ia menegaskan bahwa informasi itu tidak benar.
"Saya sendiri sudah mengecek ke beberapa rumah sakit, dan dari Humas RS yang saya cek itu, menyatakan tidak ada korban atau tidak ada yang meninggal dunia karena peristiwa tadi siang," ujar dia.
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Bupati Halim Minta Warga Bantul Tetap Jaga Protokol Kesehatan
Pihaknya telah meminta suporter bola, baik dari Surakarta dan Yogyakarta tidak melakukan tindakan yang bisa merusak fasilitas umum dan melanggar aturan hukum.
Hal tersebut disampaikan Yuliyanto setelah beberapa insiden keributan terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada hari ini, Senin (25/7/2022).
"Kami imbau suporter bola, baik dari Solo dan Jogja untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang bisa merusak fasilitas umum. Tidak melakukan perbuatan yang melanggar dari aturan hukum. Mari sama-sama menjaga situasi supaya pertandingan bola, di manapun bisa dinikmati, bisa disaksikan dengan nyaman. Jadi tidak perlu membuat keributan," kata dia. (rif)