Mengenal Digitisasi dan Digitalisasi Dalam Transformasi Digital
Pada hukum sebab-akibat, transformasi digital dilahirkan atau melahirkan perubahan dinamika kehidupan dan itu disebut era digitalisasi.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Oleh Yanuar Wicaksono, S.Kom., M.Kom.
Dosen Prodi Sistem Informasi, Fakultas Komputer dan Teknik, Universitas Alma Ata
Garda Transfumi Jateng (Transformasi Usaha Mikro)
Pendamping PPH - UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (Proses Produk Halal)
ISTILAH transformasi digital sudah tidak asing lagi terdengar di telinga khalayak ramai.
Dan juga sudah diterapkan, entah sekAdar ikut-ikutan ataupun benar-benar membutuhkan transformasi digital di dalam organisasinya.
Mari kita mengenal lebih dekat dengan transformasi digital.
"Tak kenal maka tak sayang", "Tak sayang maka tak cinta". Kalau sudah kenal tak berarti sudah mencinta.
Pada hukum sebab-akibat, transformasi digital dilahirkan atau melahirkan perubahan dinamika kehidupan dan itu disebut era digitalisasi.
Transformasi digital bertumpu pada proses dan strategi bisnis menggunakan teknologi digital sehingga transformasi digital tidak hanya berkaitan dengan teknologi saja yang sebagai alat bantu atau infrastruktur.
Melainkan beririsan dengan manusia sebagai pengguna, dan bisnis serta organisasi sebagai media.
Tiga entitas teknologi, manusia dan bisnis sama besarnya mempunyai andil dalam transformasi digital.
Dalam menerapkan transformasi digital dalam organisasi melalui fase digitisasi dan digitalisasi.
Digitisasi dan digitalisasi dua isitilah yang berbeda tetapi masih banyak yang memahami kedua istilah tersebut memiliki makna yang sama.
Digitisasi merupakan proses alih media dari bentuk analog ke bentuk digital.
Digitisasi dalam organisasi berfokus pada pengoptimalan kerja dalam meminimalkan media kertas untuk dokumen-dokumen dan meminimalkan album foto yang semuanya beralih ke digital sehingga penyimpanan lebih efisien dan efektif.
Proses konversi data analog ke data digital meskipun menggunakan teknologi belum dapat dikatakan digitalisasi.
Sebab digitalisasi mengacu pada penggunaan teknologi dan data digital untuk meningkatkan bisnis, pendapatan, dan menciptakan budaya digital.
Organisasi sudah menerapkan digitalisasi akan mengubah proses bisnis menjadi lebih efisien, produktif, dan menguntungkan.
Romi Satria Wahono menyampaikan Kalau sudah efektif dan efisien dengan cara manual jangan pernah berfikir bikin software".
"Bisa jadi akan membuat rumit dan lama proses bisnis sehingga tujuan awal tidak tercapai".
Maksud yang disampaikan beliau bahwa tidak salah digitalisasi di sebuah organisasi tetapi perlu kajian yang mendalam dalam memutuskan itu.
Kembali lagi bahwa transformasi digital bukan hanya memperbarui teknologi saja tetapi ada usur manusia dan proses bisnis.
Dan motor pergerakan organisasi terdapat pada proses bisnis yang dibangun, jadi hakekatnya transformasi digital untuk mengotomatisasi proses bisnis agar efisien dan efektif berdampak pada meningkatnya target pekerjaan dan produktifitas kerja.
"Jika sayang maka tau perbedaan digitisasi dan digitalisasi", sempurnakan transformasi digital di organisasi anda. (*)