Berita Kabupaten Magelang Hari Ini

MIRIS, Buruknya Komunikasi Soal Kotak Sampah di KSPN Borobudur, Warga Sekitar Jadi Korban

Tak pernah dibersihkan dan diangkut ke tempat pembuangan akhir, membuat kotak-kotak sampah di kawasan strategis pariwisata nasional ( KSPN ) Borobudur

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Nanda Sagita Ginting
Penampakan sampah berserakan di area KSPN Borobudur , pada Selasa (21/06/2022). 

"Akhirnya penuh dan sekitarnya menjadi penuh sampah. Dan, saya tidak menyalahkan masyarakat ketika buang di situ, kan kotak sampah ngertine iki wong pemerintah sing nyediani, itu kan jadi beban kami," timpalnya.

Ia menambahkan, ada sekitar 1.000 lebih kotak sampah dari Kementrian PUPR yang disebar di area KSPN Borobudur , termasuk daerah Candi Borobudur.

Pihaknya pun, sudah melayangkan protes ke pemerintah pusat terkait kebijakan membuat kotak sampah di area tersebut.

"Saya sempat protes pada saat rapat (zoom) dengan kementerian. Saya minta supaya ditinjau ulang kebijakan itu (pengadaan kotak sampah di area KSPN) karena dulu pemasangan kotak sampah tidak koordinasi dengan kami. Saya sempat agak marah juga. Akhirnya, dari kementerian PUPR turun, kami minta dicabut sementara karena kita juga kondisinya masih seperti ini, jangan menambah beban kami (dalam persoalan penanganan sampah),"ucapnya.

Ia menuturkan, pengadaan kotak sampah di area KSPN dinilai bertolak belakang dengan kebijakan pemerintah daerah dalam menanggulangi sampah.

Terlebih kawasan tersebut merupakan kompleks wisata yang seharusnya mengikuti aturan undang-undang, yakni semua fasilitas umum harus menyediakan lahan pengolahan sampah.

Baca juga: Kasus Covid-19 Diprediksi Akan Melonjak, Kadinkes Gunungkidul: Kejar Capaian Vaksinasi

"Saya minta diambil semua (kotak sampah)  karena itu kontra produktif dengan kebijakan kami. Padahal, kami mau menutup supaya tidak ada tumpukan sampah, tapi di Borobudur malah ada penggadaan kotak seperti itu,"terangnya.

Ia menjelaskan, saat pemasangan kotak sampah di area KSPN pun tidak ada serah terima dengan dinas lingkungan hidup setempat.

"Mestinya, ngasih (memberi) seperti edukasi dan koordinasi dengan dinas  lingkungan hidup terlebih dulu. Dia  (kementerian PUPR ) main pasang saja, jarak berapa meter ada. Ngerti-ngerti yo wis di pinggir jalan kebak kotak sampah," urainya. (ndg)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved