Yuni Astuti Borong Dagangan Penjual Angkringan Kopi Jos di Yogyakarta
Bak ketiban durian runtuh, Minggu (19/6/2022) malam lalu, para pedagang kedatangan tamu istimewa, yang langsung menebas sajian mereka.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Deretan angkringan kopi jos yang dulunya berjualan di sebelah utara Stasiun Tugu Yogyakarta, saat ini harus berpindah tempat ke selasar Pasar Kranggan, akibat terdampak penataan.
Atmosfer yang sudah melekat pun berupaya untuk dipulihkannya kembali.
Tetapi, untuk memulihkan geliat usaha, yang tadinya telah memperoleh cap legendaris, tentu tidak semudah membalik telapak tangan.
Sebab, butuh waktu agar warga masyarakat, maupun wisatawan mampu menemukan feel yang sama, untuk menikmati kopi jos seperti dulu lagi.
Baca juga: Dinas Pariwisata Gunungkidul Pastikan Ketersediaan Penginapan Selama Kompetisi Voli Pantai Nasional
Total terdapat empat pedagang angkringan yang pindah ke tempat baru tersebut, yang seluruhnya menjajakan sajian khas kopi dicelup arang panas.
Hanya saja, harus diakui, meski sektor pariwisata Kota Yogyakarta kini semakin bangkit, keramaian kopi jos belum pulih.
Bak ketiban durian runtuh, Minggu (19/6/2022) malam lalu, para pedagang kedatangan tamu istimewa, yang langsung menebas sajian mereka.
Tidak tanggung-tanggung, semua pengunjung yang jajan di empat angkringan kopi jos pun ditraktir makan sepuasnya tanpa kecuali.
Selepas Magrib, sesaat setelah penjual angkringan mulai beroperasi, perempuan bernama Yuni Astuti tersebut, tiba serta langsung memborong seluruh dagangan.
Tidak ada pesan khusus, ia menegaskan, aksi ini dilakukan untuk membantu pemulihan ekonomi UMKM .
"Ingin berbagi saja, sekalian jajan di angkringan kopi jos. Kebetulan, teman-teman di sini kan baru pindah sekitaran tujuh, atau delepan bulan ini," cetusnya.
Yuni memandang, angkringan kopi jos ini bukan sebatas komoditas dagangan semata, tetapi sudah menjadi simbol bagi masyarakat Kota Yogyakarta .
Otomatis, ekstistensinya harus dipertahankan. Ia berharap, aksinya tersebut bisa menjadi momentum pengungkit usaha.
"Apalagi, mereka baru saja pindahan. Sekalian kita bantu promosikan lah, biar angkringan kopi jos ini kembali ramai seperti dulu. Mudah-mudahan, ini membawa manfaat, menjadi berkah untuk sesama," katanya.
Benar saja, tidak hanya warga lokal saja, namun wisatawan dari berbagai daerah ikut menikmati sajian gratis di empat angkringan tersebut.
Sehingga, berbagai sajian makanan, mulai dari nasi kucing, aneka gorengan dan sate-satean, ludes dalam waktu sekira tiga jam saja.
Baca juga: Kasus PMK Tinggi, Pedagang Hewan Kurban di Magelang Takut Jual Sapi
"Ya, bagus dong, berarti banyak yang antusias datang ke angkringan kopi jos. Wong tujuan saya kan memang ingin mentraktir siapa saja yang mau jajan. Pedagangnya juga senang pasti, habis semua," terang Yuni.
Satu di antara pedagang angkringan kopi jos, Kempot pun mengaku senang bukan kepalang, melihat dagangannya habis dalam waktu singkat. Ia berharap, momentum ini sanggup memperkenalkan lokasi anyar tempatnya berdagang kepada warga, ataupun turis.
"Alhamdulillah, senang banget tentu, langsung diborong dagangan kami semua. Sangat bersyukur. Semoga saja ya, semakin banyak yang tahu kopi jos di tempat yang baru ini dan ramai seperti dulu," ucapnya. (aka)
