Tips Sehat

Awas Penyakit Kardiovaskuler, Berikut 15 Kebiasaan Tidak Sehat yang Menyebabkan Penyakit Jantung

Berikut kebiasaan tidak sehat menurut Ahli elektrofisiologi jantung di North Carolina Heart and Vascular, UNC Health Care di Raleigh, Kevin R. Campbel

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
Kompas.com
Sederet kebiasaan tidak sehat memicu penyakit jantung. Foto Ilustrasi 

- Meningkatnya trigliserida, yang merupakan jenis lemak dalam darah.

- Menurunkan kadar kolesterol HDL, yang merupakan jenis kolesterol "baik".

- Darah menjadi lebih lengket, sehingga lebih mungkin untuk menggumpal dan menyebabkan stroke.

- Kerusakan pada sel-sel yang melapisi pembuluh darah.

- Peningkatan penumpukan plak di pembuluh darah Anda.

- Penebalan dan penyempitan pembuluh darah.

Satu-satunya cara untuk mencegah rokok merusak kesehatan jantung adalah dengan berhenti merokok sepenuhnya.

6. Duduk sepanjang hari

Mengutip Everywell Health, orang yang tidak cukup bergerak dan sering duduk selama 5 jam atau lebih setiap hari memiliki risiko 2 kali lipat untuk mengalami gagal jantung, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada Januari 2014 di American Heart Association (AHA).

Jika pekerjaan Anda mengharuskan duduk di meja sepanjang hari, disarankan untuk berdiri dan berjalan-jalan selama 5 menit setiap jam.

Perubahan kecil dalam rutinitas Anda ini dapat menjaga pembuluh darah arteri fleksibel dan darah mengalir dengan baik.

Sehingga, bisa melindungi diri terhadap efek negatif dari tidak banyak bergerak, menurut sebuah penelitian Universitas Indiana yang diterbitkan pada Agustus 2014 di Medicine & Science in Sports & Exercise.

7. Terlalu banyak minum alkohol

Mengutip Everyday Health, kebiasaan banyak minum alkohol dapat merusak kesehatan jantung dengan memicu tekanan darah tinggi, stroke, dan obesitas.

Menurut AHA, dari kebiasaan banyak minum alkohol itu akan mengganggu ritme jantung normal Anda dan menyebabkan gagal jantung.

Menurut para pakar, batasan aman minum alkohol, yaitu 2 gelas sehari untuk pria dan 1 gelas untuk wanita.

8. Terlalu banyak stres

Mengutip Everyday Health, stres memacu tubuh untuk melepaskan hormon adrenalin.

Hormon tersebut mampu memengaruhi fungsi tubuh, seperti meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.

Umumnya, efek stres ini hanya sementara. Namun jika stres terus-menerus, dapat merusak pembuluh darah di jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, kata Dr. Campbell.

Cara meringankan stress

Untuk meminimalkan efek stres yang dapat merusak kesehatan jantung, AHA merekomendasikan hal berikut:

- Curhat: bagikan perasaan Anda dengan berbicara dengan teman atau anggota keluarga yang dipercaya.

- Latihan fisik: meredakan ketegangan mental dengan melakukan aktivitas fisik setidaknya 30 menit dengan intensitas sedang setiap hari dalam seminggu.

- Rencanakan hidup: buat daftar prioritaskan untuk semua tugas Anda dan rencanakan ke depan untuk membantu mencegah terburu-buru menyelesaikan semua pekerjaan.

9. Tidak flossing

Mengutip Everyday Health, flossing itu penting untuk jantung, tidak hanya untuk gigi Anda.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Mei 2014 di Journal of Periodontal Research menemukan bahwa orang dengan penyakit jantung koroner yang menerapkan flossing mengalami lebih sedikit masalah kardiovaskular.

Hubungan flossing dengan jantung ditemukan dalam beberapa studi, termasuk yang diterbitkan pada Juli 2013 di International Scholarly Research Notices.

Studi itu menunjukkan bahwa bakteri yang terkait dengan penyakit gusi meningkatkan peradangan dalam tubuh, yang manq peradangan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

10. Konsumsi garam berlebihan

Mengutip Everyday Health, garam jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, faktor risiko penyakit jantung.

Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), makanan olahan contoh dari makanan yang mengandung banyak garam.

Makanan olahan ini meliputi makanan kalengan, keripik, dan makanan cepat saji.

Sehingga, disarankan untuk selalu mengecek label nutrisi pada makanan olahan yang Anda makan.

Kementerian Kesehatan telah menganjurkan untuk membatasi konsumsi garam sebanyak 5 gram/orang/hari (1 sendok teh/orang/hari) atau setara 2000 mg natrium/orang/hari.

11. Banyak makan daging merah dan olahan

Mengutip Eat This, daging merah dan olahan mengandung kolesterol dan lemak jenuh yang dapat merusak kesehatan jantung serta keseluruhan tubuh.

Daging olahan biasanya mengandung banyak nitrat, garam, atau bahan pengawet lainnya, seperti:

- Daging asap
- Kornet
- Ham
- Sosis
- Bakso
- Nugget
- Abon
- Dendeng

Menurut studi yang diterbitkan di Nutrients, jika Anda memiliki kebiasaan banyak makan daging merah dan olahan, Anda akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, lebih baik memilih daging alami yang tidak mengandung nitrat atau pengawet lainnya.

Jika Anda tidak bisa menghindari daging olahan, Harvard Health Publishing merekomendasikan makan maksimal 2 porsi per minggu.

Satu porsi seharusnya hanya sekitar 2-3 ons (57-85 gram) daging olahan.

12. Banyak makan manis

Mengutip Eat This, makan makanan manis yang mengandung gula tambahan mungkin kebiasaan yang sangat disukai, tetapi itu dapat merusak kesehatan jantung.

Gula tambahan dalam kue atau makanan lainnya berbahaya bagi jantung, berbeda dengan gula alami yang ada dalam buah-buahan.

Sebuah studi yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine menemukan hubungan langsung antara konsumsi gula dan risiko penyakit jantung yang lebih besar.

Kementerian Kesehatan menganjurkan batasan konsumsi gula sebanyak 200 kkal atau setara dengan gula 4 sendok makan/orang/hari (50 gram/orang/hari).

13. Tidak mengontrol berat badan

Mengutip Eat This, kebiasaan makan berlebihan hingga tidak kontrol kelebihan berat badan atau obesitas dapat berkontribusi untuk merusak kesehatan jantung.

Mereka yang memiliki berat badan tidak terkontrol, cenderung memiliki risiko penyakit jantung lebih tinggi.

Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease, orang yang kelebihan berat badan umumnya memiliki kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan kadar gula darah tinggi.

Masalah kesehatan ini membuat jantung Anda bekerja lebih keras untuk memompa darah, yang dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, atau serangan jantung.

Jika Anda kelebihan berat badan, menguranginya hanya 5-10 persen dapat menurunkan kemungkinan Anda terkena penyakit jantung karena bisa meningkatkan aliran darah.

Kemudian, disarankan untuk makan makanan sehat disertai olahraga setiap hari.

14. Banyak mengkonsumsi lemak trans

Mengutip Eat This, lemak trans adalah lemak tidak sehat dan banyak dokter memberinya label sebagai jenis terburuk jika dikonsumsi.

Sebab, kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak trans dapat merusak kesehatan jantung dengan cara meningkatkan kolesterol LDL dan menurunkan kolesterol HDL.

Makanan yang mungkin mengandung lemak trans meliputi:

- Makanan yang dipanggang
- Gorengan
- Makanan ringan
- Krimer
- Margarin
- Adonan olahan

Lemak trans ini tidak memiliki nilai gizi, sehingga disarankan untuk dihindari.

Dr Barry A Franklin dari Beaumont Hospital, Royal Oak mengatakan bahwa makanan yang berlabel "zero trans fats" masih mungkin mengandung zat berbahaya ini.

15. Paparan asap rokok

Mengutip Eat This, kebiasaan nongkrong dengan lingkungan yang dipenuhi asap rokok dapat berisiko merusak kesehatan jantung, misalnya, nongkrong dengan para perokok, meski Anda tidak merokok.

Rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia.

Meski bukan perokok, menurut CDC, Anda tetap berisiko terpapar ratusan racun dari asap rokok di sekitar Anda.

Para pakar mengatakan bahwa paparan asap rokok memiliki efek buruk langsung pada sistem kardiovaskular dan dapat menyebabkan penyakit jantung koroner serta stroke.

Bukan perokok yang terpapar asap rokok secara teratur meningkatkan risiko terkena penyakit jantung sebesar 25-30 persen.

Tidak disadari

Kebiasaan tidak sehat tersebut akan menyebabkan penyakit jantung yang mematikan tanpa Anda sadari.

Mengutip Kementerian Kesehatan, penyakit kardiovaskuler seperti jantung, kanker, stroke, gagal ginjal tiap tahun terus meningkat dan menempati peringkat tertinggi penyebab kematian di Indonesia terutama pada usia-usia produktif.

Data BPJS Kesehatan juga menunjukkan adanya biaya kesehatan untuk penyakit jantung selalu meningkat dari tahun ke tahun.

Pada 2014, penyakit jantung menghabiskan dana BPJS Kesehatan Rp 4,4 triliun, kemudian meningkat menjadi 7,4 triliun pada 2016, dan masih terus meningkat pada 2018 sebesar Rp 9,3 triliun.

(*/ Tribun Jogja /kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved