Berita Pendidikan Hari Ini

Kisah Sebuah SD di Bantul Kurang Diminati Pendaftar PPDB karena Dianggap Punya Catatan Buruk

Kondisi kekurangan siswa ini sudah terjadi sejak tujuh tahun lalu atau pada tahun 2015.

Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Santo Ari
Suasana SD N Bongsren, Rabu (15/6/2022) 

Selain kenangan masa lalu yang masih melekat, Jumari menyebut faktor lingkungan di sekitar yang sempit dan minimnya anak-anak usia sekolah juga menjadi penyebab kurangnya peminat di sekolah tersebut.

Disisi lain, SD Negeri Brongsen pun kalah bersaing dengan sekolah-sekolah swasta di wilayah kapanewon Pandak lantaran minim prestasi.

Diakui Jumari, minimnya jumlah siswa memang menjadi kendala tersendiri bagi para guru.

Pasalnya para guru akan jenuh dengan jumlah siswa dalam satu kelas yang sangat sedikit.

Semangat kompetisi antar siswa pun hampir tidak ada serta sangat sulit mengatur komposisi siswa untuk praktek pelajaran olahraga.

"Untuk saat ini kami terus berupaya menghilangkan stigma buruk di sekolah ini. Bersama dengan guru sekarang yang muda-muda, kami berusaha agar sekolah ini kembali diminati," tandasnya.  

Sementara itu, seorang guru SDN Bongsren, Budiani, mengatakan total jumlah siswa di SDN Bongsren ini mencapai 38 siswa.

Ia merinci, jumlah siswa kelas 1 sebanyak 10 anak, kelas 2 sejumlah 4 anak, kelas 3 sebanyak 4 anak, kelas 4 sebanyak 9 anak, kelas 5 sebanyak 5 siswa dan kelas 6 yang saat ini lulus sebanyak 5 anak.

 Sementara SDN Bongsren memiliki 8 guru di mana 6 guru berstatus PNS dan sisanya nonPNS.

Baginya mengajar siswa dengan jumlah terbatas menjadi tantangan tersendiri, rasa jenuh kadang muncul karena murid yang diajar sangat sedikit dan dapat dihitung jari.

Ini menjadi tantangan baginya, ketika muridnya sedikit harusnya hasil pembelajarannya akan lebih baik dibandingkan kelas yang memiliki murid banyak.  

"Satu kelas itu kan maksimal 28 murid, namun di SDN Bongsren ini paling banyak siswanya hanya di kelas 1 dengan 10 anak dan kelas 4 dengan 9 anak,"ungkapnya.

Minimnya peminat di SD Negeri Bongsren berbanding terbalik dengan beberapa sekolah yang mendapatkan calon peserta yang membludak.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul, Isdarmoko mengatakan bahwa proses PPDB di Kabupaten Bantul terbilang lancar.

Untuk PPDB jenjang TK sudah berakhir dari 6-8 juni kemarin, sementara untuk jenjang SD dari 13-15 Juni.

Baca juga: PPDB 2022: Masih Banyak SD di Bantul yang Kekurangan Siswa

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved