Cerita Detik-detik Anggota Kopassus Pratu Asmujiono Taklukan Everest, Teriakan Komando di Puncak
Boukreev menceritakan bagaimana perjuangan prajurit-prajurit baret merah tersebut menaklukan puncak gunung tertinggi di dunia tersebut
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Asmujiono bahkan sempat hendak menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Namun pelatih Boukreev melarang Asmujiono. Terlalu berbahaya, saat itu cuaca Everest tak bersahabat.
Rasa takjub luar biasa mendera saya, Kejadian seperti yang barusan saya lihat ini sungguh tidak pernah saya alami," kata Boukreev.
Baca juga: Mengenal Sejarah Terbentunya Kopassus, Pasukan Baret Merah Andalan TNI Angkatan Darat
Tak hanya Boukreev, kegigihan ketiga prajurit Kopassus dalam menaklukan Gunung Everest juga disampaikan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Dalam orasi ilmiahnya di hadapan wisudawan Universitas Pancasila, Jakarta, Prabowo Subianto mengungkapkan kebanggannya terhadap mantan anak buahnya tersebut, salah satunya Asmujiono.
Bahkan Prabowo Subianto menceritakan secara detail bagaimana prajurit Baret Merah tersebut bisa bergabung dengan pasukan elit TNI AD.
Diceritakan Prabowo, dia berjumpa dengan Asmujiono ketika mendaftarkan diri masuk ke Korps Baret Merah.
Saat itu, Prabowo mengetahui bahwa pria asal Malang, Jawa Timur itu ternyata tak memenuhi syarat untuk bergabung dengan Kopassus.
Ia terhalang syarat tinggi badan.
Akan tetapi, Prabowo yang mengetahui bahwa Asmujiono mempunyai potensi akhirnya mendapatkan dispensasi.
“Namanya Asmujiono, hampir enggak masuk Kopassus karena dia tingginya hanya 165 (sentimeter), untuk masuk Kopassus waktu itu 170 (sentimeter). Tapi dia kuatnya bukan main, akhirnya saya kasih dispenasi, masuk,” ujar Prabowo saat memberikan orasi ilmiahnya.
Benar saja, keputusan Prabowo memberikan dispensasi penerimaan Asmujiono ternyata membuahkan hasil manis.
Bahkan, hasil yang diberikan Asmujiono bukan saja untuk Kopassus, melainkan juga bagi bangsa Indonesia.
Prestasi yang diberikan Asmujiono yaitu ketika Prabowo mengorganisasi Ekspedisi Merah Putih pada 1996.
Ekspedisi Merah Putih dibentuk untuk menaklukan puncak Gunung Everest, gunung tertinggi di dunia yang terletak di perbatasan Nepal dan daerah otonomi Tibet di China.
Dari sekian anggota Tim Ekspedisi Merah Putih, salah satunya adalah Asmujiono yang sebelumnya sempat terhalang ketika akan masuk Kopassus.
Tim ini pun akhirnya menjalankan misinya.
Tak disangka, ketika tim berhasil menaklukan puncak Gunung Everest, Asmujiono menjadi orang pertama Indonesia yang sukses mengibarkan bendera Merah Putih di puncak gunung tertinggi di dunia.
Tak ayal, prestasi yang ditorehkan Asmujiono tak pernah beranjak dari ingatan Prabowo, bahkan sampai keduanya sama-sama tak lagi di Kopassus.
Dari keberhasilan Asmujiono tersebut, Prabowo mengingatkan bahwa bangsa Indonesia sesungguhnya mampu bersaing dengan negara lain.
“Akhirnya dia yang mengangkat Merah Putih sampai puncak Everest, dunia. Jadi kita mampu mengimbangi negara lain kalau ada will,” kata Prabowo.
Asmujiono saat ini telah keluar dari Kopassus dan TNI.
Kendati sudah tak lagi berdinas di dunia militer, Asmujiono telah meninggalkan jejak prestasi yang membanggakan bagi institusi TNI dan bangsa Indonesia. (*)