Lahan Nganggur Sekitar YIA Kulon Progo Disulap Jadi Perkebunan Semangka dengan Kualitas Premium
Untuk itu, AP 1 dengan kelompok tani sekitar berkolaborasi menyulap lahan yang nganggur tetap produktif menjadi perkebunan Semangka .
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - PT Angkasa Pura I (AP 1) tak ingin lahan di area Yogyakarta International Airport (YIA), Kabupaten Kulon Progo tidak terpakai.
Untuk itu, AP 1 dengan kelompok tani sekitar berkolaborasi menyulap lahan yang nganggur tetap produktif menjadi perkebunan Semangka .
"Awalnya kami ingin banyak lahan di YIA untuk pembangunan berikutnya pada saat Rp 20 juta penumpang ditargetkan akan melampaui sekarang ini nganggur. Sehingga kami punya ide berkolaborasi dengan kelompok tani. Ada sebagian mereka yang menginisiasi menanam Semangka ," terang Agus Pandu Purnama, PTS General Manager YIA, Jumat (3/6/2022).
Baca juga: Temuan Kasus PMK di DIY Mencapai Ratusan, 30 Persen di antaranya Berada di Gunungkidul
Bahkan kelompok tani yang membudidayakan lahan nganggur itu, dulunya merupakan pemilik lahan sebelum YIA didirikan. Sehingga mereka tahu persis bagaimana kondisi tanahnya yang subur.
Dari luasan 12 hektare di sebelah timur kantor AP 1, bisa menghasilkan 20 ton Semangka pada panen perdana hari ini.
Dua hari lagi, panenan Semangka kembali dilakukan di sebelah barat kantor Satuan Radar YIA yang diprediksi mencapai 35 ton.
"Total sekali panen bisa 55 ton Semangka . Ada jenis golden, hitam dan hijau," katanya.
Dia mengklaim hasil panenan Semangka di lahan nganggur YIA memiliki kualitas premium karena berbeda penanganannya.
Pihaknya akan memberikan label paten di panenan Semangka menggunakan merek YIA .
Dikatakan Pandu, hal ini juga sejalan dengan program pemerintah untuk ketahanan pangan nasional.
Dari AP 1 berusaha, seluruh bandara di bawah naungannya harus mengikuti program tersebut. Sehingga seluruh lahan nganggur tetap berfungsi.
Usai panenan perdana ini, paling tidak bisa 3 kali lagi panen dalam setahun.
Efek dari keberadaan YIA, lanjut Pandu, telah dirasakan oleh masyarakat secara ekonomi. Kemudian tingkat pengangguran bisa diminimalisir. "Mudah-mudahan adanya YIA bisa menghasilkan dan berkolaborasi dengan masyarakat," ucapnya.
Ditemui di lokasi yang sama, Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo , Tri Saktiyana mengapresiasi ide inovatif dan kreatifnya dengan memanfaatkan lahannya yang tidak terpakai untuk bertanam buah-buahan.
Baca juga: PT KAI Dukung Program Pemerintah Melalui Penjualan Tiket KAI Wisata
Sehingga tetap produktif dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat yang dikerjasamakan dengan kelompok tani.
"Saya yakin panenan semangka di YIA kualitasnya premium. Berbeda dengan semangka yang ditanam di lahan lain," kata Tri.
Untuk itu, ia meminta Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo untuk memberikan perhatian yg lebih untuk perbaikan hasil buah-buahan yg ditanam di lahan YIA . (scp)