Buya Syafii Wafat
Cerita Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir: Buya Syafii Memesan Makam Pada 24 Februari 2022
Bukan tanpa alasan, sejak bulan kedua 2022 silam, beliau sudah memesan sebuah Makam di tempat pemakaman Muhammadiyah Husnul Khatimah, di wilayah Kulon
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Persyarikatan Muhammadiyah berduka, selepas mantan ketua umum, sekaligus sesepuhnya, Buya Syafii Maarif menghembuskan nafas terakhirnya, pada Jumat (27/5/2022) pagi.
Kehilangan yang begitu besar, tidak hanya bagi organisasi, namun juga bangsa Indonesia.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir , yang mewakili pihak keluarga di upacara pelepasan jenazah Buya Syafii di Masjid Gedhe Kauman , Kota Yogyakarta pun mengisahkan, bahwa dirinya sempat menemani Buya , menjelang malaikat menjemput ruh dari raganya.
Baca juga: Romo Santo Kenang Kesigapan Buya Syafii Kayuh Sepeda dari Rumahnya Saat Insiden Gereja di Sleman
"Saya kebetulan setengah jam tiba dan sempat menemani beliau menghembuskan nafas terakhir, menghadap Allah SWT. Menjadi saksi bahwa beliau dipanggil Allah dengan segala kesiapan yang begitu luar biasa," cetus Haedar Nashir .
Ia seperti mengira, Buya Syafii sudah merasa sisa hidupnya tidak bakal lama lagi.
Bukan tanpa alasan, sejak bulan kedua 2022 silam, beliau sudah memesan sebuah mMakam di tempat pemakaman Muhammadiyah Husnul Khatimah, di wilayah Kulon Progo yang kini jadi peristirahatan terakhirnya.
"Seakan-akan beliau merasa sudah tiba waktunya, saat 24 Februari lalu beliau mengontak saya, dan yang mengagetkan perasaan saya, beliau memesan Makam ," urainya.
Haedar Nashir ingat betul, pada 26 Maret silam, Presiden bersama Mensesneg sempat menjenguk Buya Syafii , beberapa saat setelah keluar dari rumah sakit, dengan kondisi segar bugar.
Akan tetapi, hanya 13 hari berselang, Buya Syafii kembali mendapat perawatan intensif di RS PKU Muhammadiyah Gamping.
"Beliau dirawat dengan tim dokter yang lengkap. Termasuk koordinasi dari tim dokter kepresidenan," katanya.
Sebagaimana kesaksian Presiden Joko Widodo , Haedar menilai Buya Syafii sebagai sosok yang tulus, sederhana, dan bersedia menerima kritik apapun.
Menurutnya, beliau selalu berpesan kepada pengurus Muhammadiyah , agar senatiasa menjaga keutuhan bangsa, organisasi, dan umat.
Baca juga: Ratusan Pelajar di Magelang Gelar Salat Gaib untuk Almarhum Buya Syafii Maarif
"Tentu, pemikiran dan jejak langkah beliau, kita semua telah menyaksikannya. Mudah-mudahan, apa yang semasa hidup beliau lakukan, semuanya menjadi amal jariyah, ilmu-ilmu yang bermanfaat, dan seluruh jejak pengabdiannya jadi uswah hasanah bagi negeri tercinta," terangnya.
"Rasa terima kasih sedalam-dalamyanya pada Presiden, Gubernur DIY, dan seluruh pihak yang begitu mencintai beliau dengan segala bantuan dukungan takziah. Doa, bahkan tadi jamaah yang mensalatkan beliau juga bergelombang tiada henti," kata Haedar Nashir . (aka)