Sinergi Pentahelix, Upaya Mendukung DI Yogyakarta Menjadi Destinasi Wisata Bertanggung Jawab
Sejumlah stakeholder di DI Yogyakarta berkomitmen untuk mewujudkan Yogyakarta sebagai provinsi yang menjadi destinasi wisata bertanggung jawab.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Ketiga, memperkuat aspek pemasaran, antara lain melalui branding dan promosi yang masif dan berkelanjutan untuk mengangkat pariwisata berkualitas di Yogyakarta.
“BI juga turut berperan dalam mendorong transformasi digital di sektor pariwisata DIY, khususnya untuk transaksi pembayaran. Transaksi uang elektronik pada tahun 2021 meningkat sebesar 84,55 % (yoy) menjadi Rp 5,44 triliun dibandingkan tahun 2020,” terang Budi.
Dia melanjutkan, penggunaan transaksi nontunai berbasis kartu selama tahun 2021 juga meningkat sebesar 5,44 persen menjadi Rp 91 triliun.
Baca juga: Seorang Petani Asal Panggang Gunungkidul Meninggal Dunia Setelah Tertabrak Mobil di JJLS
Selain itu, BI DIY juga terus mendorong akselerasi dan perluasan penggunaan QRIS di DIY.
Jumlah merchant QR Code Indonesian Standard (QRIS) di DIY mencapai 382 ribu atau meningkat sebesar 8,8 persen dibandingkan 2021.
Pada Februari 2022, nilai transaksi QRIS meningkat 352,05 persen (yoy) menjadi Rp 71,554 miliar. BI DIY bersama Pemerintah Daerah DIY dan BPD DIY berkomitmen untuk terus mengakselerasi QRIS SIAP Pariwisata di destinasi wisata DIY dan pelaku pariwisata di DIY.
Pada kesempatan itu, juga dilakukan serah terima bantuan Program Sosial Bank Indonesia untuk mendukung pengembangan Local Economic Development di Desa Sidoharjo, Kabupaten Kulon Progo untuk komoditas kopi dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sidoharjo, Launching 500 QRIS Destinasi Wisata DIY dan penandatangan komitmen bersama seluruh instansi yang hadir, untuk berkomitmen menciptakan ‘Yogyakarta as a Responsible Tourism Destination’ di tahun 2022.
Kegiatan ini merupakan wujud sinergi dan kolaborasi lintas otoritas sebagai kelanjutan dari Pentahelix Pariwisata yang telah diinisiasi sejak 2020. (Ard)