Berita Kriminal Hari Ini

Remaja Ditangkap Polisi di Gamping Sleman karena Bawa Celurit , Orangtua: Izinnya Mau Tarawih

Sinta, Orangtua JS (16) salah satu pelaku yang diamankan Polisi karena kedapatan bersama rekannya membawa senjata tajam

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Ahmad Syarifudin
Kapolsek Gamping Kompol B Muryanto (pakai seragam dinas) menunjukkan pelaku dan dua bilah celurit yang diamankan 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sinta, Orangtua JS (16) salah satu pelaku yang diamankan Polisi karena kedapatan bersama rekannya membawa senjata tajam mengaku tidak menyangka anaknya bisa berurusan dengan pihak berwajib.

Pasalnya, kata dia, JS merupakan sosok yang berprestasi. Saat malam kejadian, JS keluar rumah dengan izin mau salat tarawih

"Izinnya mau tarawih . Di kampung, dia juga membangunkan sahur. Aktivitas dia biasanya seperti itu. Tidak menyangka," kata Sinta, saat mendampingi anaknya, di Mapolsek Gamping, Selasa (5/4/2022). 

Sinta mengungkapkan, anaknya itu hanya diajak. Dua bilah Celurit yang diamankan polisi sebagai barang bukti (BB), menurut dia bukan milik anaknya. Melainkan milik dua rekan anaknya, yakni BM dan F.

Baca juga: Aksi Perang Sarung, 8 Pelajar di Kulon Progo Diamankan Polisi

 JS sendiri mengaku secara pribadi sebenarnya tidak kenal dekat dengan dua rekan yang membonceng motornya tersebut. Ia mengaku hanya diajak. Sinta kini hanya pasrah. 

 "Saya sebagai orangtua istilahnya sudah melakukan hal yang terbaik buat masa depan anak saya. Tapi karena lingkungan temen-temen dia. Akhirnya, kejadian seperti ini. Saya berkali-kali minta selektif milih teman," ujar dia. 

JS tertunduk. Dihadapan petugas Kepolisian, remaja 16 tahun itu mengaku menyesal. Ia yang bertugas sebagai joki motor mengaku awalnya tidak mengetahui kalau dua rekannya, BM dan F ternyata malam itu membawa celurit. Ia mengaku hanya diajak yang katanya mau perang sarung menyambut bulan Ramadhan. 

Baca juga: Polisi Telah Mengidentifikasi Pelaku Penganiayaan Pelajar di Gedongkuning yang Berujung Maut

"Saya cuma diajak. Katanya, mau perang sarung menyambut bulan Ramadan," kata JS tertunduk.

Ia sendiri mengaku tidak mengenal dekat dengan sosok BM. Ia hanya kenal F.

Itu pun baru kenal tiga bulan silam. Semula diakui hendak perang sarung ternyata malah berputar-putar dan membawa senjata tajam (sajam) hingga akhirnya diamankan polisi setelah sebelumnya dikejar warga dan terjatuh. (Rif)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved