Berita Kota Magelang Hari Ini
Sempat Hebohkan Masyarakat Magelang, Pengemis Badut Boneka Upin-Ipin Diamankan Petugas
Terkuaknya fenomena boneka upin-ipin setelah petugas mencoba mendekati salah satu oknum karena rasa iba.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
Bahkan, ada buku khusus yang berisi tata cara untuk mengemis dengan cara tersebut.
"Sudah tersistem dan rapi sekali, dari cara berjalan (biar kelihatan sempoyongan) hingga lokasi yang bisa mengundang simpatik masyarakat sudah dipikirkan. Mereka pun (oknum pengemis) punya buku, di situ ditulis semua bagaimana mengemis itu,"ucapnya.
Sementara itu, ia menjelaskan, cara kerja para oknum pengemis ini, mulai beraksi sekitar pukul 4 sore.
Agar, seakan-akan terlihat sudah seharian bekerja dan kelelahan.
Padahal, para oknum tersebut baru akan memulai bekerja untuk menipu orang lain.
"Mereka (para oknum pengemis) sengaja mulai ke luar sore hari sampai malam hari, itu memang modusnya. Kalau di Kota Magelang mereka tersebar di kawasan jalan Gatot Subroto, Urip Sumoharjo, dan Jenderal Ahmad Yani. Mereka ini, sudah semingguan seperti ini,"tuturnya.
Ia menambahkan dalam sehari, para oknum tersebut bisa mendapatkan uang sebesar Rp400 ribu-500 ribu per orang.
Nantinya, uang tersebut akan diberikan dulu kepada koordinatornya.
Baca juga: Kunjungan ke Kota Magelang, Tjahjo Kumolo Singgung Soal Penempatan ASN di IKN
"Kalau sudah dapat uang nanti disetor dulu ke koordinatornya, baru dibagi-bagi,"ujarnya.
Setelah dilakukan pengamanan dan penyelidikan, lanjut Singgih, kedelapan oknum tersebut diminta untuk segera ke luar dari Kota Magelang.
Serta, menyita kostum yang dipakai saat menipu para masyarakat.
"Kami minta untuk segera ke luar dari sini, karena menganggu ketertiban umum dengan menandatangani surat pernyataan. Dan, kami pun menyita 7 buah kostum yang dipakai mereka,"ucapnya.
Di lain sisi, ia pun berpesan kepada masyarakat agar tidak mudah terlena untuk merasa iba.
Harus dilihat secara utuh karena modus-modus seperti ini sudah sering terjadi.
"Kami apresiasi tentang kepedulian masyarakat terhadap hal seperti ini. Namun, tetap harus wanti-wanti jangan hanya mengandalkan perasaan emosional saja, harus dilihat utuh. Karena, ini kan termasuk penipuan dan tidak baik,"urainya. ( Tribunjogja.com )