Update Berita Gunung Merapi
Update Gunung Merapi 16 Maret 2022, Guguran Lava Pijar Meluncur 3 Kali ke Barat Daya Pagi Ini
Gunung Merapi teramati mengeluarkan tiga kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 1 Km ke barat daya, Rabu (16/3/2022).
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi teramati mengeluarkan tiga kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 1 Km ke barat daya, Rabu (16/3/2022).
Hal tersebut teramati oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) selama enam jam mulai 00.00-06.00 WIB.
Kepala BPPTKG , Hanik Humaida mengatakan, secara meteorologi, cuaca berawan dan mendung.
Angin bertiup lemah ke arah barat.
Suhu udara 14-21 °C, kelembaban udara 76-99 %, dan tekanan udara 566-716 mmHg.
Baca juga: Update Gunung Merapi 15 Maret 2022, 36 Guguran Meluncur Selama 6 Jam Terakhir Pagi Ini
“Secara visual, gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati,” paparnya.
Gempa guguran terjadi sebanyak 31 kali dengan jumlah amplitudo 3-16 mm berdurasi 40-185 detik.
Hybrid/fase banyak terjadi 1 kali dengan amplitudo 3 mm, S-P 0,4 detik berdurasi 5 detik.
“Tingkat aktivitas Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga,” ucapnya.
Potensi bahaya saat ini, dikatakannya, berupa guguran lava dan awan panas.
Cakupan potensi pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Baca juga: Objek Wisata di Lereng Merapi Klaten Masih Tetap Dibuka Meski Aktivitas Gunung Sempat Meningkat
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” katanya. ( Tribunjogja.com )