Berita Klaten Hari Ini

Kisah Romdiyah, Warga Klaten yang Mundur dari Bansos PKH Setelah Terima UGR Tol Yogyakarta-Solo

Manfaat pembangunan proyek jalan tol Yogyakarta-Solo di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah telah dirasakan oleh sebagian warga meski jalan bebas

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Almurfi Syofyan
Romdiyah (kiri) didampingi Pendamping PKH Kecamatan Ngawen, Dwi Santosa (kanan) saat TribunJogja.con temui di rumahnya Desa Manjungan, Kecamatan Ngawen, Jumat (11/3/2022). 

Koordinator PKH Kabupaten Klaten, Theo Markis menyampaikan, hingga awal Maret 2022 ini terdapat 66 KPM yang mundur dari bansos tersebut.

Puluhan warga yang mundur itu tersebar di berbagai kecamatan seperti Kecamatan Polanharjo, Kecamatan Karanganom, Kecamatan Ceper dan Ngawen.

"Untuk Ceper ada 3 KPM PKH yang graduasi atau mundur setelah terima uang ganti untung tol. Kalau Karanganom 28 KPM, Ngawen 20 KPM dan Polanharjo ada 15 KPM," ucap Theo.

Baca juga: Diduga Depresi, Seorang PNS Meninggal Setelah Nekat Menabrakan Diri ke KA Bandara YIA

Menurut Theo, secara keseluruhan di Kabupaten Klaten sejauh ini terdapat 118 warga penerima bansos PKH yang menerima uang ganti untung pembangunan proyek tol Yogyakarta-Solo.

Hanya saja, baru 66 warga atau KPM yang mundur secara mandiri dan sisanya sedang dilakukan edukasi dan pendekatan agar warga tersebut juga bersedia untuk graduasi atau mengundurkan diri dari bansos itu.

Diakui Theo, 118 warga tersebut sebenarnya tidak semuanya yang menerima langsung ganti untung tol Yogyakarta-Solo.

Namun, beberapa diantaranya ada yang keluarga besarnya menerima ganti untung dan si penerima KPM PKH itu mendapatkan sebagian komisi sebagai ahli waris. (Mur)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved