LIHAT! Inilah Kondisi Jejak Luncuran Awan Panas Merapi Paling Ujung di Kali Gendol
Asap putih masih tampak mengepul di ujung jejak luncuran awan panas yang berada di lokasi penambangan pasir Merapi
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
Mereka berasal dari empat dukuh yang berada di KRB III Gunung Merapi, yakni Dukuh Sambungrejo, Sukorejo, Ngipiksari dan Balerante.
"Akibat kejadian tersebut sampai dengan Kamis, pukul 02.40, sebanyak 60 jiwa Desa Balerante dari 4 dukuh, khususnya kelompok rentan telah mengungsi ke TES," ujarnya pada TribunJogja.com, Kamis (10/3/2022)i.
Diakui Winoto, pihaknya juga telah mengirimkan bantuan logistik dan masker kepada para pengungsi Gunung Merapi di Desa Balerante tersebut.
Pada peristiwa luncuran awan panas guguran itu, juga dilaporkan tidak terdapat hujan abu yang melanda desa-desa KRB III Gunung Merapi di wilayah Kabupaten Klaten.

Ia menjelaskan, dalam menghadapi kejadian tersebut masyarakat sekitar menyikapi APG yang terjadi dengan tenang dan tidak panik.
"Alhamdulillah Merapi sudah mulai landai, mudah-mudahan pagi ini warga yang mengungsi dapat pulang kembali untuk beraktivitas seperti biasa," jelas Winoto.
Kemudian, lanjut Winoto, untuk warga di wilayah KRB III Gunung Merapi di Klaten lainnya seperti Desa Sidorejo dan Desa Tegalmulyo tidak melakukan pengungsian dan warga masih memilih tinggal di rumahnya masing-masing.
Warga Desa Tegalmulyo, Purnama membenarkan jika di desanya tak ada warga yang melakukan pengungsian akibat luncuran awan panas guguran tersebut.
"Tegalmulyo mandali mas. Hujan abu juga tidak ada. Yang mengungsi warga desa Balerante, kalau kita masih aman terkendali," ucapnya pada TribunJogja.com.
Warga Desa Sidorejo, Sukiman juga mengatakan jika di desanya juga tidak ada warga yang mengungsi akibat muntahan awan panas Gunung Merapi pada Rabu malam hingga Kamis dinihari itu.
"Hujan abu nggak ada, warga yang mengungsi juga nggak ada," ucapnya. ( Tribunjogja.com )