Erupsi Gunung Merapi
Hujan Abu Gunung Merapi Guyur Magelang, Warga Desa Paten Kesulitan Cari Pakan Ternak
Naiknya aktivitas Gunung Merapi sejak Rabu (09/03/2022) mengakibatkan beberapa wilayah di Kabupaten Magelang terdampak guyuran hujan abu
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Naiknya aktivitas Gunung Merapi sejak Rabu (09/03/2022) mengakibatkan beberapa wilayah di Kabupaten Magelang terdampak guyuran hujan abu tipis pasca guguran Awan Panas.
Akibatnya, warga kesulitan mendapatkan pakan ternak karena rumput maupun tanaman sudah terselimuti abu Gunung Merapi dengan ketebalan sekitar 3-4 cm.
Satu di antaranya Suparjo (35), warga Dusun Jombong, Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.
Baca juga: BPPTKG Jelaskan Pembentukan Awan Panas Guguran Gunung Merapi Pada 9-10 Maret 2022
Sejak pagi tadi, dirinya sudah sibuk membersihkan rumput-rumput pakan ternak dengan air untuk menghilang sisa-sisa abu yang menempel.
"Ini (rumput yang terkena abu) kalau langsung dikasih hewan ternak sapi, bisa berbahaya. Juga, makan-nya tidak akan lahap, mau-tidak mau harus dicuci dulu biar bisa makan dengan lahap lagi," ujarnya saat ditemui di lokasi, pada Kamis (10/03/2022).
Ia mengatakan, guyuran hujan abu vulkanik Gunung Merapi terjadi mulai pukul 01.00 WIB sampai pukul 02.30 WIB dini hari.

Di mana, awalnya terdengar suara gemuruh dari Gunung Merapi dan tidak berselang lama hujan abu tipis langsung turun.
"Awalnya, ada suara gemuruh dulu. Kemudian, yaitu hujan abu ," terangnya.
Sementara itu, Wartina (54) warga Dusun Babada 1, Desa Paten, kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang terpaksa mencari pakan ternak ke wilayah lain yang tidak terdampak.
"Kalau yang disekitar sudah tidak ada lagi rumput segarnya, sudah tertutupi abu. Jadi harus turun cari ke tempat lain, ini mau cari (rumput) ke arah Muntilan. Di sana kan tidak terdampak," tuturnya.
Baca juga: Ratusan Warga Lereng Gunung Merapi Sempat Mengungsi, BPBD DIY: Lebih karena Faktor Psikologis
Ia menambahkan, abu yang menempel di rumput-rumput untuk pakan ternak sudah tercampur dengan pasir.
Sehingga, sisa-sisa pasir akan sulit bersih meskipun sudah dicuci dengan air.
"Dicuci sama saja, karena kan abu sudah tebal dan bercampur pasir. Sulit dibersihkan," ujarnya.
Sementara itu, hingga saat ini BPBD Magelang dalam instruksi mengatakan wilayah Kabupaten Magelang masih aman dan tidak ada kepanikan maupun pengungsian. (ndg)