Berita Kota Yogya Hari Ini
Menyantap Gurihnya Bubur Bakar di Jalan Wahidin Sudirohusodo Gondokusuman Kota Yogyakarta
Ia menyajikan bubur dalam mangkuk hot pot. Namun tidak semua bubur memakai mangkuk tersebut, khusus untuk bubur bakar saja.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Ide bubur bakar muncul ketika ia melihat penjual bubur bakar di Solo yang ramai pembeli.
Ia pun kemudian tertarik untuk mengadopsi ide tersebut.
"Tetapi kalau bubur yang di sana (Solo) tidak pakai daun. Saya coba-coba dulu di rumah, kemudian akhirnya pakai daun pisang," ungkapnya.
Menurut dia, ada perbedaan antara menggunakan daun pisang dan tidak.
Jika menggunakan daun pisang, aroma bubur menjadi lebih wangi, dan menambah cita rasa bubur.
Sedangkan jika tanpa daun pisang, bubur bakar tak ubahnya bubur biasa yang dipanaskan.
Itulah sebabnya ia memutuskan untuk memakai daun pisang untuk bubur bakarnya.
Sejak digulirkan dua tahun lalu, bubur bakar memiliki pecintanya sendiri.
Banyak pembeli yang tertarik untuk merasakan gurihnya bubur bakar buatannya.
Saking banyaknya pembeli, ia harus memasang dua kompor di lapaknya di Jalan Wahidin Sudirohusodo, Gondokusuman.
Baca juga: Ada Temuan Covid-19, PTM di 11 SD dan 4 SMP di Kulon Progo Disetop
Yang membuat bubur bakarnya menarik adalah berbagai toping yang dihadirkan, mulai dari sosis, wader, makaroni, paru, udang, dan lain-lain.
Ditambah lagi harganya yang terjangkau. Untuk satu porsi bubur bakar, ia mematok harga Rp13.000 saja.
"Pas awal-awal itu ya pakai kompor dua biar cepat. Terus ada gerobak satu lagi untuk majang topingnya. Tetapi karena pandemi ini ya akhirnya seadanya saja, nggak berani kalau topingnya banyak juga,"ujarnya.
Selama pandemi Covid-19, penjualannya turun signifikan. Jika biasanya bisa menjual lima kilogram lebih, saat ini ia hanya bisa menjual dua kilogram saja.
"Sekarang dua kilogram aja nggak habis, kalau dua kilo itu bisa bikin 40an. Kalau dulu ya bisa lima kilogram lebih. Karena sekarang kan nggak ada mahasiswa, padahal ini kan deket kampus, jadi ya turun sekali," imbuhnya. (maw)