BREAKING NEWS : Tujuh Pegawai Positif Covid-19, Layanan Rawat Inap Puskesmas Rongkop Ditutup
Layanan rawat inap di Puskesmas Rongkop, Kabupaten Gunungkidul ditutup sementara waktu.
Penulis: Alia Deviani | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Layanan rawat inap di Puskesmas Rongkop, Kabupaten Gunungkidul ditutup sementara waktu.
Kebijakan tersebut diambil setelah sejumlah pegawainya dinyatakan terpapar COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, Dewi Irawaty tak menampik adanya penutupan tersebut.
"Yang ditutup sementara hanya rawat inap," kata Dewi dikonfirmasi pada Senin (21/02/2022) malam.
Ia memastikan hanya layanan rawat inap yang ditutup.
Sedangkan untuk pelayanan kesehatan lain termasuk rawat jalan hingga penanganan COVID-19 tetap berjalan seperti biasa.
Sejauh ini, Dewi mengungkapkan ada 7 orang dari Puskesmas Rongkop yang dinyatakan positif COVID-19.
Seluruhnya merupakan pegawai dari puskesmas tersebut.
"Terkait asal penularannya, sampai saat ini masih kami telusuri," ujarnya.
Baca juga: Puncak Kasus Covid-19 Diprediksi Terjadi Dua Pekan Depan, Dinkes Kota Magelang Perketat 3T
Baca juga: UPDATE Peta Sebaran Covid-19 di Indonesia Senin 21 Februari 2022, Jabar Tertinggi, Jakarta Kedua
Hari ini, Dewi melaporkan terdapat 74 kasus konfirmasi positif COVID-19 baru ditambah 2 kasus reinfeksi. Pada saat yang sama, 17 pasien yang sebelumnya dirawat kini sudah dinyatakan sembuh.
Secara kumulatif, ada 18.787 kasus konfirmasi positif COVID-19 di Gunungkidul. 17.042 kasus sudah dinyatakan sembuh dan 1.039 kasus meninggal dunia.
"Saat ini ada 706 kasus aktif yang menjalani perawatan dan isolasi mandiri," kata Dewi.
Kepala Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Puskesmas Rongkop, Usmanto menuturkan kasus paparan terungkap setelah pihaknya melakukan Swab Antigen.
Hasilnya, ada 7 petugas yang dinyatakan positif COVID-19.
Menurutnya, tes dilakukan setelah salah satu pegawai berstatus suspek lalu juga dinyatakan positif.
Seperti kata Dewi, sebagian layanan di Puskesmas Rongkop harus ditutup sementara pasca temuan kasus.
"Yang ditutup layanan rawat inap dan persalinan, sedangkan lainnya tetap buka," jelas Usmanto pada wartawan.(Tribunjogja)