Puncak Kasus Covid-19 Diprediksi Terjadi Dua Pekan Depan, Dinkes Kota Magelang Perketat 3T
Dinkes Kota Magelang memperkirakan akan terjadi peningkatan kasus Covid-19 secara signifikan pada dua minggu ke depan.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, KOTA MAGELANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang memperkirakan akan terjadi peningkatan kasus Covid-19 secara signifikan pada dua minggu ke depan.
Hal tersebut, merunut pada perkembangan tren kasus Covid-19 di Kota Magelang.
Plh Dinas Kesehatan Kota Magelang, dr Istiqomah mengatakan, beberapa hari belakangan data kasus konfirmasi baru terus menanjak.
"Memang terjadi peningkatan cukup signifikan. Kalau, pada tanggal belasan kemarin angka konfirmasi berada di sekitar 20 kasus, 30 atau 40 kasus per hari. Sedangkan, pada minggu ini meningkat menjadi 75 kasus hingga 98 kasus. Grafiknya menanjak, sesuai dengan perkiraaan.
Kalau di DKI (Daerah Khusus Ibukota) Jakarta, gelombang (Covid-19) sudah naik puncak sekarang mulai menurun. Sehingga, kalau melihat ring 1, ring 2, dan 3 maka dua minggu ke depan memang harus waspada untuk peningkatannya,"ujarnya saat konferensi pers terkait Covid-19 di kantor Pemerintahan Kota Magelang, Senin (21/02/2022).
Ia mengungkapkan, untuk mengantisipasi penularan Covid-19 yang lebih luas, Pemkot Magelang akan terus menggencarkan program 3T.
Baca juga: UPDATE Peta Sebaran Covid-19 di Indonesia Senin 21 Februari 2022, Jabar Tertinggi, Jakarta Kedua
Baca juga: Dinkes Kota Yogyakarta Temui Beberapa Kendala Vaksinasi Booster
Namun konsekuensinya, nantinya akan semakin banyak kasus konfirmasi baru Covid-19.
"Konsekuensinya itu, kalau giat tracingnya dikuatkan maka semakin banyak ditemui kasus aktif. Ditambah dengan gelombang (Covid-19) yang juga memuncak maka laporan kasus baru akan tinggi,"terangnya.
Ia menjelaskan, pihaknya masih terus melakukan pengiriman sample untuk mengetahui varian Covid-19 yang tersebar di wilayahnya.
Meskipun, pada pengiriman sample pertama sudah ditemui kasus varian Omicron sebanyak 2 kasus dan 1 kasus varian Delta.
"Kemarin baru 3 sample yang kami kirim. Sekarang, pasien yang dirawat di rumah sakit samplenya akan dikirim untuk dilakukan Whole Genome Squenzing (WGS), untuk pemetaan survei dan genomiknya. Harapan kami memang semoga saja ini gelombang Omicron, bukan Deltanya. Karena, lebih ringan (Omicron) dibandingkan Deltanya,"tutupnya. (Tribunjogja)