Berita Sleman : Selama Pelaksanaan PTM, Disdik Sleman Temukan Kasus Covid-19 di 58 Sekolah

Disdik Kabupaten Sleman mencatat ada temuan kasus Covid-19 di 58 sekolah selama pelaksanaan pembelajaran tatap muka.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Suasana pembelajaran tatap muka di SMPN 2 Sleman. Siswa yang belajar di kelas lebih sedikit karena kapasitas diturunkan menjadi 50 persen, Rabu (2/2/2022). 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman mencatat ada temuan kasus Covid-19 di 58 sekolah selama pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).

Penularan Covid-19 di lingkungan sekolah terjadi mulai dari lingkup Taman Kanak-kanak, SD, SMP, SMA/SMK hingga pondok pesantren.

"Totalnya, ada 58 sekolah yang ditemukan kasus covid-19. Itu se- Kabupaten Sleman," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana, Senin (21/2/2022).

Puluhan sekolah tersebut, menurut dia dari pelbagai jenjang. Mulai dari Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), SMA-SMK, Madrasah Tsanawiyah, hingga Pondok Pesantren.

Bahkan ada juga perguruan tinggi.

Ery mengungkapkan, dari 58 sekolah yang ditemukan kasus covid-19 di Kabupaten Sleman itu, tidak semuanya di bawah kewenangan Dinas Pendidikan. 

"Yang di bawah kewenangan Disdik, 30 sekolah," jelasnya. 

Sekolah yang telah ditemukan kasus penularan covid-19, kata Ery diminta segera koordinasi dengan Puskemas setempat.

Kemudian dilakukan tracing atau pelacakan demi memutus mata rantai penularan.

Baca juga: Ada Temuan Covid-19, PTM di 11 SD dan 4 SMP di Kulon Progo Disetop

Baca juga: Pakar Mikrobiologi Klinik RS Siloam Yogya : Puncak Kasus Covid-19 di DI Yogyakarta Belum Terlihat

Selama proses pelacakan itu, sekolah diminta menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Pihak sekolah diperbolehkan untuk menggelar pembelajaran tatap muka kembali setelah penularan Covid-19 dianggap telah selesai.  

Ery mengatakan, kasus covid-19 yang ditemukan di sekolah rata-rata berasal dari luar atau pelaku perjalanan.

Karenanya, ia mengingatkan kepada guru maupun siswa selepas bepergian ke luar daerah diharapkan untuk melakukan langkah antisipasi, minimal melaksanakan swab antigen.

Hal ini untuk memastikan kondisi kesehatan sekaligus meminimalisir penularan. Apalagi jika sudah merasa ada gejala tidak enak badan. 

"Jika merasa tidak sehat, jangan ke sekolah dulu. Untuk memastikan, minimal swab. Jika tidak mau swab, istirahat di rumah 4 - 5 hari," kata Ery.

Sementara itu dari hasil evaluasi pelaksanaan PTM, Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman menyebut kegiatan belajar mengajar di sekolah yang dibagi dalam dua shift berjalan lancar. (Tribunjogja)

Sumber: Tribun kaltara
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved