Abdul Halim Prediksi Puncak Penyebaran Covid-19 di Bantul Terjadi Dua Minggu Lagi 

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih memprediksi puncak penyebaran Covid-19 di wilayahnya akan terjadi dua minggu ke depan

Penulis: Santo Ari | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM / Yuwantoro Winduajie
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Bupati Bantul Abdul Halim Muslih memprediksi puncak penyebaran Covid-19 di wilayahnya akan terjadi dua minggu ke depan.

"Ya memang terjadi peningkatan kasus omicron, dan kita proyeksikan berdasarkan surveilans itu kira-kira dua minggu lagi baru mencapai peak atau puncak, kemudian menurun," ungkapnya Senin (21/2/2022).

Menurutnya kondisi tersebut juga akan terjadi di kota, kabupaten lain seluruh Indonesia.

Ia menyebut ada beberapa kota yang sedang menunggu peak namun ada juga yang sudah melandai.

"Dan sampai hari ini tidak terjadi indikasi yang mengkhawatirkan di Bantul. Lebih dari 95 persen adalah tanpa gejala," imbuhnya.

Maka dari itu, pihaknya mengarahkan agar pasien tanpa gejala cukup dengan melakukan isolasi mandiri di rumah.

Pun demikian, pihaknya juga merekomendasikan agar warga dapat memanfaatkan shelter yang sudah tersedia di Kabupaten Bantul.

"Shelter kan sudah kita hidupkan kembali saat ini. Kalau isoman di rumah itu dikhawatirkan menulari anggota keluarga yang lain, maka kita menganjurkan supaya isolasi terpusat, baik shelter kabupaten maupun desa," terangnya.

Baca juga: BREAKING NEWS : Satu Pegawai Positif Covid-19, Kantor Kemantren Mantrijeron Ditutup Lima Hari

Baca juga: Sultan Buka Opsi Penyekatan di Tengah Lonjakan Covid-19, Ini Respons Pemkot Yogya 

Adapun sebagai upaya memutus mata rantai penularan Covid-19, Kabupaten Bantul masih menerapkan PPKM level 3.

Bupati menyatakan bahwa ada pembatasan-pembatasn yang diberlakukan, terkhusus untuk kegiatan di dalam ruangan yang hanya boleh diisi 50 persen kapasitas.

"Kemudian objek wisata juga tidak kita tutup, karena kita ingin melakukan pemulihan ekonomi yang sudah on the track. Pemulihan ekonomi sudah terjadi dan pertumbuhannya sudah positif, padahal awal tahun 2022 pertembuhannya sudah positif," katanya.

Bupati menyatakan bahwa pemulihan ekonomi saat ini sangat penting karena Bantul menghadapi peningkatan jumlah angka kemiskinan dan pengangguran.

"Kalau pemulihan ekonomi dihentikan ini bahayanya juga besar. Maka kita tidak melakukan penghentian proses-proses produksi yang ada di masyarakat," tandasnya.

Adapun dari rilis Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, kasus konfirmasi Covid-19 bertambah sebanyak 378 orang, meski demikian jumlah pasien sembuh juga besar yakni 105 orang.

Dan ada dua orang yang meninggal karena Covid-19.

Secara keseluruhan, terdapat 3.582 orang yang sedang menjalani isolasi.

Sementara itu, Kepala RS Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) Bantul, dr. Tarsisius Glory menyatakan bahwa per Senin (21/2/2022) BOR sudah terisi 43 persen.

Ia juga menyatakan bahwa ada pasien yang sebelumnya terkonfirmasi positif dan sembuh dan kini kembali terpapar Covid-19 atau reinfeksi.

"Tidak banyak (reinfeksi). BOR RS lapangan terisi 43 persen dari kapasitas 58 tempat tidur," ungkapnya.(Tribunjogja)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved