Berita Bencana Alam
BENCANA ALAM : Laporan BPBD Terkait Dampak Cuaca Ekstrem Hujan Deras dan Angin Kencang di Bantul
Akibat hujan deras dan angin kencang yang melanda wilayah tersebut, dilaporkan beberapa bangunan mengalami kerusakan.
Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Wilayah Bantul dilanda hujan deras yang juga disertai angin kencang di sebagian wilayah pada Sabtu (19/2/2022).
Akibat hujan deras dan angin kencang yang melanda wilayah tersebut, dilaporkan beberapa bangunan mengalami kerusakan.
Selain itu, dampak dari hujan deras dan angin kencang tersebut dilaporkan juga menyebabkan beberapa akses jalan tertutup.
"Kejadian angin kencang di Kapanewon Bantul dan Jetis, berdampak kerusakan bangunan dan menutup akses jalan," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Agus Yuli Herwanta.
Adapun daerah yang terdampak cuaca ekstrem yakni Kapanewon Bantul tepatnya di Kalurahan Trirenggo, Bantul dan Palbapang sementara untuk Kapanewon Jetis, titik terdampak berada di Kalurahan Patalan dan Sumberagung.
Adapun hujan deras yang disertai angin kencang tersebut menyebabkan pohon tumbang di sembilan titik sehingga akses jalan tertutup.
Selain itu ada delapan titik yang dilaporkan mengalami kerusakan jaringan listrik.
Sementara dampak lain akibat terjangan angin kencang yakni delapan kandang, satu unit kendaraan, satu perkantoran, 21 rumah dan empat tempat usaha mengalami kerusakan.
Salah satu tempat usaha yang mengalami kerusakan berada di simpang Kweden, Kalurahan Trirenggo di mana angin merusak warung bakso.
Atap yang terbuat dari seng ambruk dan juga membuat sebagian akses jalan tertutup.
Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun dipastikan pemilik warung mengalami kerugian materi.
Lebih lanjut, hujan deras juga melanda wilayah Bantul pada Jumat (18/2/2022) yang mengakibatkan pergeseran tanah di Dusun Pajimatan RT 05, Girirejo, Imogiri, Bantul.
"Terjadinya hujan lebat pada tanggal 18 februari 2022 mengakibatkan talud dan pekarangan longsor. Aliran air yang sangat deras dari hujan lebat tersebut menyebabkan tanah menjadi labil sehingga talud dan pekarangan menjadi longsor," urainya.
Setelah mendapat laporan dari warga, Pusdalops Bantul mengirimkan TRC untuk assessment.
Data yang diperoleh Pusdalops BPBD Kabupaten Bantul, talud longsor sepanjang 8 meter, lebar 0,5 meter dan tinggi dua meter.
Sementara pekarangan longsor sepanjang 8 meter, lebar 1,5 meter dan tinggi dua meter.
"Longsoran talud dan pekarangan hingga saat ini belum tertangani dan rencana akan dilakukan kerja bakti warga pada hari Minggu, 20 Februari 2022," tandasnya.
( tribunjogja.com )