Berita Sleman Hari Ini
Mengunjungi Sentra Jamu Gendong Gesikan, Surga Pecinta Jamu Tradisional
Tiap hari, dusun yang berada di sebelah utara Kabupaten Sleman ini puluhan warganya mengolah rempah-rempah menjadi jamu tradisional.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dusun Gesikan, Merdikorejo, Tempel, Sleman sejak lama dikenal sebagai sentra jamu gendong.
Tiap hari, dusun yang berada di sebelah utara Kabupaten Sleman ini puluhan warganya mengolah rempah-rempah menjadi jamu tradisional.
Produk jamu tradisional tersebut kemudian dipasarkan keliling seputar Kapanewon Tempel, Sleman, Turi hingga Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Ketua Paguyuban Jamu Gendong Bima Sejahtera , Sarjana menceritakan, jamu gendong di Dusun Gesikan merupakan warisan turun-temurun dari nenek moyang terdahulu.
Baca juga: Kunjungi Sentra Jamu Gendong Sleman, Menparekraf Diajak Emak-emak Numbuk Jamu
Kebiasaan mengolah jamu tradisional menurutnya sudah ada di Gesikan sejak tahun 1985.
Awalnya, kata dia, hanya ada satu orang. Namun, lambat laun mulai diikuti warga disekitarnya.
Pada tahun 2000 mulai dibuat paguyuban Jamu Gendong "Ngudi Makmur".
Kemudian, di tahun 2004 anggota semakin bertambah dan berganti menjadi paguyuban "Bima Sejahtera".
"Sekarang ada sekitar 30 anggota, dalan satu RT, satu Padukuhan," kata Sarjana, ditemui Jumat (18/2/2022).
Dusun Gesikan ini sudah menjadi sentra jamu gendong.
Sarjana mengungkapkan, tanaman herbal yang diolah menjadi produk jamu beraneka macam.
Mulai dari beras kencur; kunyit asam; gula asem; temulawak; pahitan, uyup-uyup; jamu kewanitaan; kelelakian hingga aneka wedang. Seperti wedang uwuh maupun wedang Kayu putih.
Produk jamu tersebut kemudian dipasarkan keliling di seputar Kapanewon Tempel, Sleman, Turi hingga Magelang, Jawa Tengah.
"Pemasaran online juga ada, namun belum begitu menonjol," kata dia.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Sentra Jamu Gendong Gesikan Sleman
Jamu yang dibuat dari bahan-bahan alami ini dipercaya bermanfaat bagi kesehatan tubuh.