UPDATE Gunung Merapi Senin 14 Februari 2022, Luncurkan 5 Kali Guguran Lava Pijar Sejauh 1,8 Km

Guguran lava pijar Gunung Merapi mengarah ke barat daya dengan jarak luncuran maksimal 1,8 Km.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Hari Susmayanti
Twitter BPPTKG
Visual Gunung Merapi yang terpantau via PGM Selo, Rabu (6/10/2021). 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi meluncurkan guguran lava pijar sebanyak lima kali selama periode Senin (14/2/2022) pukul 00-06.00 WIB.

Guguran lava pijar Gunung Merapi mengarah ke barat daya dengan jarak luncuran maksimal 1,8 Km.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menyebut saat ini aktifitas Gunung Merapi masih cukup tinggi.

Berdasarkan pengamatan BPPTKG, selama enam jam terakhir tercatat gempa guguran terjadi sebanyak 24 kali dengan amplitudo 4-17 mm berdurasi 34-145 detik.

Hembusan terjadi sebanyak 1 kali dengan amplitudo 3 mm berdurasi 16,1 detik.

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini masih berada di level III,” ucapnya.

Kemudian secara meteorologi, kawasan puncak Gunung Merapi terpantau cerah.

Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. Suhu udara 16-22 °C, kelembaban udara 74-99 %, dan tekanan udara 567-718 mmHg.

“Secara visual, gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 75-100 m di atas puncak kawah,” paparnya.

Baca juga: Gunung Merapi Masih Aktif, Desa-desa KRB III di Klaten Rutin Ronda Malam

Potensi bahaya saat ini, menurut Hanik berupa guguran lava dan awan panas.

Cakupan potensi bahaya terlihat pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. 

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tandasnya. (Tribunjogja/*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved