Kecelakaan Bus di Imogiri
KISAH Saksi Mata Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Bantul, Tak Sengaja di TKP
insiden kecelakaan bus pariwisata yang membawa rombongan dari Sukoharjo, Jawa Tengah/ 13 penumpang meninggal dunia
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Bus pariwisata itu membawa rombongan karyawan pabrik konveksi rumahan dari Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Dia menumpang sebuah mobil yang berada persis di belakang bus.
Rombongan karyawan ini berwisata dengan menumpangi 2 unit bus dan 3 mobil. Bus yang mengalami kecelakaan adalah bus pariwisata yang berada di urutan rombongan nomor 2.
"Posisinya kami dari Puncak Becici mau turun, dan piknik ke Pantai Parangtritis," ucapnya.
Menurutnya, bus tersebut sempat tidak kuat menanjak sehingga para penumpang bus diminta turun terlebih dahulu. Setelah bus berhasil menanjak, penumpang lalu naik lagi ke dalam bus. “Setelah itu kan turunan. Saat menurun itu tiba-tiba rem bus ngeblong," jelasnya.
Saat bus hendak sampai turunan jalanan dan menabrak tebing Bukit Bego itu, Reza sempat melihat lampu rem bus menyala. Tapi ternyata bus berwarna hijau putih itu terus melaju tak berhenti.
“Belum hujan itu. Setelah kecelakaan baru (turun) hujan,” tuturnya, saat ditemui di RSUD Panembahan Senopati.
Warga setempat, Samadi menjelaskan, lokasi tersebut memang cenderung rawan kecelakaan. Selama kurang lebih 30 tahun bermukim di sana, berulang kali ia mendapati kendaraan nahas yang tergelincir.
"Tapi ini yang paling parah. Sebelumnya ada korban meninggal dunia juga, tapi cuma tiga, itu sebelum pandemi, sekitar dua tahun lalu," terangnya.
Pria paruh baya itu mengungkapkan, kondisi jalan yang curam membuat pengemudi kendaraan besar seringkali kehilangan kendali saat melintas. Belum lama, pernah juga sebuah bus menabrak tebing yang sama. Begitu pula dengan mobil penumpang yang celaka di sana. Hanya saja, kerusakan yang dialami hanya ringan. “Ini paling parah,” ucapnya.
Evakuasi
Satu jam lebih tim evakuasi bekerja keras untuk mengangkat bangkai bus nahas itu.
Proses evakuasi dimulai sekitar pukul 18.00, sampai pukul 19.30 WIB, petugas derek belum berhasil mengangkatnya.
Seorang petugas derek yang bersedia dimintai keterangan, Heru Susanto mengatakan, proses evakuasi cukup lancar.
Hanya saja memang membutuhkan waktu, sebab bus tersangkut di dinding tebing.
"Tidak ada kendala, Alhamdulillah lancar. Ini sudah mau selesai," katanya, Minggu malam.
Ada dua mobil derek yang disiapkan untuk mengevakuasi bus. "Tadi kami angkat bagian belakang dulu terus digeser. Begitu sudah naik, bagian depan kami angkat," ujarnya.
Kondisi bus memang rusak parah, terutama bagian depan kendaraan itu hancur.
Butuh waktu sekitar empat jam sampai akhirnya bus sanggup dievakuasi secara penuh.
Selanjutnya bangkai kendaraan bakal diidentifikasi aparat kepolisian untuk mengungkap penyebab kecelakaan maut ini. (hda/ais/aka/mur)