Headline

Ditemukan Covid-19 di 18 SMA/SMK di DIY, Dua Sekolah Ditutup Sementara

Disdikpora DIY menyebut ada 18 sekolah jenjang SMA/SMK di DIY yang ditemukan adanya penularan Covid-19.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM/ Miftahul Huda
Kadisdikpora DIY Didik Wardaya. 

Proses evakuasi menggunakan lima ambulans. Di mana 4 ambulans mengangkut pasien dan satu ambulans digunakan untuk mengangkut barang. Evakuasi belasan siswa positif Covid-19 ini merupakan lanjutan dari evakuasi sebelumnya, pada Senin (1/2/2022) malam. Saat itu, ada 43 siswa dari jenjang SMP maupun SMA serta guru pengajar yang lebih dahulu dibawa ke Isoter.

"Mudah-mudahan terkondisi dan penularan segera berhenti," tutur Makwan.

Ia mengungkapkan, masuknya 16 pasien ini, maka Isoter Asrama Haji saat ini telah terisi 94 pasien dari kapasitas 136 bed. Sementara, Rusunawa Gemawang dari kapasitas 101 bed sudah terisi 9 pasien.

Sementara itu, Panewu Mlati, Arifin mengatakan, dengan dievakusianya 16 siswa ke Isoter Asrama Haji pada kemarin maka total siswa dari boarding school di Mlati yang menjalani isolasi selter Asrama Haji berjumlah 59 orang.

Kota melonjak

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menduga varian baru Covid-19, omicron, mulai menjalar di wilayahnya. Dugaaan tersebut, didasari oleh pola sebaran kasus yang belakangan melonjak sangat signifikan.

Sebagai informasi, pada Kamis (3/2) silam, terdapat tambahan 60 pasien Covid-19 sekaligus, dalam satu hari, sehingga total kasus aktif kini membengkak di angka 170. Sebuah fenomena yang tak pernah dijumpai lagi dalam beberapa bulan terakhir, sejak tren mulai melandai.

Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menjelaskan, melonjaknya kasus Covid-19 ini disebabkan oleh banyaknya kontak erat yang ikut terapar. Sehingga, pola penularan yang sebelumnya didominasi pelaku perjalanan mulai bergeser ke hasil tracing.

"Memang laporannya sudah ada kontak erat yang kita temukan dari tes dan tracing. Kalau dilihat dari itu, kita hanya bisa melihat, menduga, ada potensi Omicron sudah masuk (Kota Yogya)," ucapnya, Jumat (3/2).

Namun, terang Heroe, kecurigaan tersebut, tidak bisa dibuktikan sebelum hasil laboratorium sebagai penegak diagnosis keluar. Apalagi, ia menyampaikan, pola sebaran sejatinya tidak sepenuhnya mengarah Omicron, karena terdapat banyak kontak erat yang negatif Corona.

"Makanya, kita tidak bisa mengatakan Omicron itu sudah masuk, karena kalau kita melihat pola sebarannya, masih belum seperti gambaran Omicron, ya," cetusnya.

"Kalau omicron kan, misalnya, satu kena, terus di satu kawasan itu juga kena semua. Sekarang memang sudah di-tracing, tapi tidak semua kena. Nah, ini mungkin masih berkaitan dengan delta juga itu," tambah Heroe.

Wakil Wali Kota Yogyakarta tersebut juga menegaskan, berdasar hasil penelusuran terhadap semua kontak erat pasien Covid-19, belum dijumpai satupun klaster. Dalam artian, sebarannya tak terpusat di titik tertentu.

Di samping itu, hampir semua pasien yang terpapar pun kondisinya tanpa gejala (OTG).

"Belum terbentuk klaster. Artinya, meski ada kontak erat yang kena itu tidak sampai meluas banget dan tersebar di berbagai wilayah di Kota Yogya," ungkap Heroe.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved