Headline
13 Murid Reaktif Tes Rapid Antigen, Satu SMP di Sleman Ditutup Dua Minggu
Satu SMP swasta di Sleman harus ditutup selama dua pekan. Pembelajaran tatap muka (PTM/luring) yang sudah berjalan sementara
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Mona Kriesdinar
Sedangkan di kelas yang tak ditemui penularan, kapasitas kegiatan PTM direvisi dari 100 persen menjadi 50 persen. Skema PTM di sekolah itu kini menggunakan sistem giliran.
Murid dengan nomor absen rendah akan datang ke kelas pada pagi hari, sedangkan sisanya mengikuti pembelajaran pada siang hari.
"Kami lapor juga ke Dikpora (DIY). Kita juga memberi tahu ke ortu terkait pemberhentian kegiatan ini," jelasnya.
Sri merinci, sementara ini sudah ada 128 guru dan siswa yang menjalani pemeriksaan tes rapid antigen. Pada Jumat (28/1) ini, sebanyak 34 siswa juga akan mengikuti pemeriksaan susulan.
"Kemudian sambil kita nunggu hasil tes, tentu kita juga koordinasi dengan Balai Dikmen untuk menentukan langkah-langkah ke depannya," terangnya.
Evaluasi PTM
Pemda DIY meminta satuan pendidikan di DIY untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan, jika sekolah kesulitan melakukan pengaturan jarak di dalam kelas, maka diizinkan untuk memberlakukan blended learning atau perpaduan antara metode PTM dan PJJ.
Dengan demikian, tak seluruh siswa datang ke sekolah secara bersamaan. "Kita minta (sekolah) lakukan evaluasi kalau memang tempat tidak bisa dilakukan protokol kesehatan, bisa dibuat 50-70 persen, silakan saja," ucap Aji di kantornya, Kamis (27/1).
Wewenang untuk penentuan kapasitas tersebut diserahkan kepada masing-masing sekolah. Karena sekolah yang paling mengetahui kondisi di lapangan. Selain itu, sekolah juga diminta untuk mengoptimalkan peran Satgas Covid-19 di tingkat satuan pendidikan. Termasuk pula untuk terus menegakkan prokes di lingkungan sekolah.
Saat ini Pemda DIY juga tengah menggencarkan vaksinasi booster di kalangan guru dan tenaga kependidikan. Langkah ini diharapkan dapat meminimalisasi potensi penularan Covid-19 di sekolah.
Di sisi lain, jumlah yang terinfeksi virus Corona di DIY pada Kamis (27/1) bertambah sebanyak 25 kasus. Dengan demikian, maka total kasus terkonfirmasi di wilayah ini menjadi 157.212 kasus.
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih mengatakan, penambahan kasus baru diperoleh dari hasil periksa mandiri 8 kasus dan tracing kontak kasus positif 17 kasus. Distribusi kasus positif adalah Kota Yogyakarta 5 kasus, Bantul 4 kasus, Kulon Progo 1 kasus, Gunungkidul 0 kasus, dan Sleman 15 kasus.
Sedangkan pasien yang mengalami kesembuhan untuk kemarin bertambah 8 kasus. Kasus sembuh ini dilaporkan di Bantul 2 kasus, Kulon Progo 4 kasus, dan Sleman 2 kasus. Sehingga total sembuh menjadi 151.755 kasus.
Untuk periode yang sama dilaporkan tidak ada pasien yang meninggal dunia akibat virus Corona. Dengan begitu, total kasus meninggal di wilayah ini tetap sebanyak 5.273 kasus. (rif/tro)
Baca Tribun Jogja edisi Jumat 28 Januari 2022 halaman 01