Headline

13 Murid Reaktif Tes Rapid Antigen, Satu SMP di Sleman Ditutup Dua Minggu

Satu SMP swasta di Sleman harus ditutup selama dua pekan. Pembelajaran tatap muka (PTM/luring) yang sudah berjalan sementara

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Mona Kriesdinar
Shutterstock
Ilustrasi alat tes Covid-19 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta di Sleman harus ditutup selama dua pekan. Pembelajaran tatap muka (PTM/luring) yang sudah berjalan sementara dihentikan, dan beralih ke pembelajaran jarak jauh (PJJ/daring). Kebijakan ini diambil menyusul ditemukannya siswa yang terinfeksi Covid-19.

Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Ery Widaryana mengungkapkan, pihaknya mendapat laporan pada Rabu (26/1), bahwa ada murid satu SMP swasta di Kapanewon Mlati yang terkonfirmasi positif Covid-19, diduga dari orang tuanya bekerja di luar daerah.

Pelacakan segera dilakukan dan ditemukan ada belasan siswa kontak erat yang dinyatakan positif dari hasil pemeriksaan tes rapid antigen.

"Sekarang anak (yang positif tes antigen) itu, isoman (isolasi mandiri) di sekolah. Karena sekolah memiliki ruang (rawat) dan ada dokter pendamping. Sekolah saya minta untuk ditutup dua minggu," jelas Ery, Kamis (27/1).

Dia memastikan, PTM di SMP tersebut mulai kemarin sudah dihentikan. Berganti pembelajaran jarak jauh. "Kaitannya tindakan nanti seperti apa, dinas kesehatan yang menangani," ucap dia.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama mengatakan, tracing atau pelacakan lanjutan di sekolah tersebut akan dilakukan untuk memutus mata rantai penularan.

Menurut dia, tracing kemarin ditemukan ada 13 murid yang dinyatakan positif dari hasil pemeriksaan tes rapid antigen.

"Kemarin 13 (siswa) positif swab antigen. Kami akan lanjutkan ke (tes) PCR (polymerase chain reaction). Nanti berapa yang positif, itulah yang akan menjadi angka berapa yang tertular. Pemeriksaan (dilakukan) hari ini (kemarin),” urai Cahya.

SMA

Sementara itu, murid SMAN 8 Yogyakarta yang terpapar Covid-19 bertambah 1 orang. Sehingga total pelajar sekolah tersebut yang terinfeksi virus corona menjadi 3 orang. Kepala SMAN 8 Yogyakarta, Sri Suyatmi menjelaskan, temuan penularan Covid-19 berawal dari seorang siswa yang tertular dari anggota keluarganya.

Siswa itu memang sudah lama absen karena ada kerabatnya yang menderita Covid-19.

"Anak kita dari kelas 12 MIPA 5 izin ke sekolah dengan alasan keluarga ada yang terpapar kemudian isoman. Setelah hari ke-5 keluarganya positif lalu dia juga (tes) swab dan hasilnya positif," jelasnya, Kamis (27/1).

Menindaklanjuti temuan tersebut, pihaknya melapor ke Puskesmas Umbulharjo II. Kemudian pada Senin (24/1), pihak Puskesmas menggelar skrining Covid-19 kepada ratusan siswa.

Hasilnya, ditemukan 2 siswa dari kelas 12 yang terpapar. Namun sumber penularannya masih belum diketahui, sebab keduanya tidak berkontak erat dengan pasien pertama.

Ketiga siswa itu kini tengah menjalani isoman di kediaman masing-masing. Seluruhnya tak menunjukkan gejala Covid-19 atau disebut orang tanpa gejala (OTG). Dengan adanya penularan tersebut, pembelajaran di dua kelas kembali beralih ke metode PJJ.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved