Berita Kota Yogya Hari Ini
Kirim 7 Sample Covid-19 untuk Pemeriksaan WGS, Pemkot Yogyakarta : Kemungkinan Omicron Kecil
Deretan sample Covid-19 yang dikirim Pemkot Yogyakarta menuju laboratorium guna pemeriksaan Whole Genum Sequecing (WGS) hingga kini belum muncul
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Deretan sample Covid-19 yang dikirim Pemkot Yogyakarta menuju laboratorium guna pemeriksaan Whole Genum Sequecing (WGS) hingga kini belum muncul hasil.
Namun, Pemkot meyakini, kemungkinan ditemukannya varian baru omicron di sample tersebut sangatlah kecil.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, sejauh ini, sample yang dikirim pun tidak ada penambahan, atau masih bertahan di angka tujuh.
Pasalnya, berdasar hasil penelusuran, Pemkot tidak menjumpai adanya kasus yang layak dicurigai omicron.
Baca juga: Pemkab Sleman Tambah Personel Pengawas Baliho, Tak Berizin Diberi SP Hingga Dibongkar
"Baru tujuh (yang dikirim), dari satu keluarga, dan cuma di keluarga itu ya, karena setelah kita tracing di lingkungannya juga tidak ada yang tertular," ucapnya, Rabu (19/1/2022).
"Tapi, sampai sekarang belum ada hasilnya. Kalau sudah keluar hasil kan pasti kita langsung dikabari, karena harus segera ditindaklanjuti. Ya, semoga saja nggak ditemukan omicron dari sample-sample tersebut," imbuh Heroe.
Wakil Wali Kota Yogyakarta itu meyakini, kemungkinan adanya omicron, dari tujuh sample yang dikirim dari Kota Yogyakarta tersebut memang cenderung minim.
Pasalnya, meski ketujuhnya memiliki CT value di bawah 30, namun sama sekali tidak ditemukan sebaran di lingkunganya.
"Skrining kita terhadap para kontak erat itu negatif semua. Jadi, dikirim cuma karena sebarannya di satu keluarga, dan CT di bawah 30 saja. Makanya, sampai sekarang juga tidak ada tambahan sample yang kita kirimkan," katanya.
Walau begitu, Heroe mengungkapkan, pihaknya tidak akan terlena, walaupun sampai sekarang belum dijumpai Omicron di kota pelaiar. Terlebih pemerintah pusat sudah mewanti-wanti bahwa penyebaran varian anyar Covid-19 tersebut, berpotensi memuncak per Februari dan Maret 2022.
"Seperti strategi awal kita dulu, kita harus mempercepat vaksinasi untuk anak-anak, kemudian booster untuk lansia dan pelayanan publik. Harus dipercepat," terangnya.
Di samping itu, ruang-ruang perawatan khusus corona di seluruh rumah sakit rujukan terus disiagakan. Kemudian, selter-selter isolasi terpusat, baik di Rusunawan Bener, maupun Gemawang, dipastikan siap menerima pasien, walaupun kondisinya kini tidak berpenghuni lagi.
Baca juga: Entry By Name dan Number Porda XVI DIY 2022 Akan Dimulai Maret dan Mei Mendatang
"Selter tetap kita buka, tapi kondisinya sekarang kosong. Untuk antisipasi saja, yang Bener itu tetap kita buka, terus yang Gemawang meski sudah dikemasi, karena lama tidak ada isinya, tetap siap kalau diperlukan," tandasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani, mengungkapkan, di tengah ancaman sebaran omicron, masyarakat harus selalu meningkatkan kewaspadaan. Pasalnya, protokol kesehatan merupakan antisipasi paling ampuh untuk menangkal omicron.
"Yang penting tetap disiplin prokesnya. Tidak boleh kendor. Semoga saja dengan tidak adanya informasi hasil WGS itu karena tidak ditemukan omicron, ya," ujarnya. (aka)