Berita Kota Yogya Hari Ini

Kualitas Udara Kota Yogyakarta Memburuk, Gerakan Bersepeda Diyakini Jadi Solusi 

Kualitas udara wilayah di Kota Yogyakarta menunjukkan tren yang cukup mengkhawatirkan sepanjang 2021 lalu. Karena itu, gerakan bersepeda

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - kualitas udara wilayah di Kota Yogyakarta menunjukkan tren yang cukup mengkhawatirkan sepanjang 2021 lalu.

Karena itu, gerakan bersepeda harus digelorakan kembali, guna menekan penggunaan kendaraan bermotor yang menyumbang lebih dari 60 persen emisi karbon

Sebagai informasi, rata-rata kualitas udara Kota Yogyakarta sepanjang 2021 adalah 87.

Artinya, rata-rata kualitas udara Kota Yogyakarta berada di level sedang.

Baca juga: Memenuhi Jarak 28 Hari, Vaksinasi Anak Dosis Kedua di Kulon Progo Dimulai Besok

Data ini diperoleh dari lima alat pemantau kualitas udara, yang tersebar di Sorowajan, Gondolayu, Umbulharjo, Sayidan dan UGM. 

Adapun catatan kualitas udara terburuk, terjadi pada bulan Juni dan Juli, dengan rata-rata level 107.

Praktis, rata-rata kualitas udara pada dua bulan tersebut, jelas tidak sehat untuk kelompok sensitif.

Lalu, selama tahun 2021, tidak sekalipun kualitas udara kota pelajar di level 0-50. 

Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik UGM, Arif Wismadi, menyampaikan, buruknya kualitas udara di Kota Yogyakarta ini jelas tak dapat dibiarkan.

Ia pun mendorong Pemkot setempat, untuk memperbaiki fasilitas bagi para pesepeda, supaya minat masyarakat ikut terbangun. 

"Untuk membuat orang tidak berminat jadi berminat, itu adalah fasilitas infrastruktur yang memadahi. Jadi, problem orang tidak mau beralih ke sepada kan karena di jalan tidak cukup menjamin keselamatannya," cetusnya, di sela Focus Group Discussion (FGD) Jogja Lebih Bike di Gedung DPRD Kota Yogyakarta, pada Sabtu (15/1/22) sore lalu. 

Selaras hasil survei, paparnya, baru terdapat 64,75 persen jalan yang terdapat marka lajur sepeda, dari keseluruhan rencana pembuatan.

Kemudian, hanya 21,5  persen jalan yang telah dilengkapi dengan marka, pada rute sepeda wisata yang sedang dirancang Pemkot Yogyakarta. 

Ia menilai, realisasi lajur khusus pesepeda menjadi sebuah gagasan apik dari Pemkot Yogyakarta.

Hanya saja, kondisi jalan yang tidak terlampau lebar, membuat space-space tersebut kurang efektif.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved