Berita DI Yogyakarta Hari Ini
Sebagian PKL Malioboro Minta Direlokasi Pasca Lebaran, Ini Tanggapan Pemda DIY
Sesuai dengan rencana awal, proses relokasi tetap dilakukan di Januari 2022 ini.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
Terlebih beberapa waktu ini Malioboro mulai dipadati wisatawan.
Pedagang juga perlu mempersiapkan mentalnya sebelum berjualan di tempat baru.
"Paling tidak memberi kesempatan teman-teman untuk masih beraktivitas di sana untuk menutup misalnya keterpurukan akibat pandemi dan menyiapkan segala sesuatu seperti mental dan sebagainya karena akan menempati nuansa dan tempat baru ya," jelasnya.
Lebih jauh, Rudi juga meminta agar pemerintah dapat memastikan kesiapan sarana dan prasarana di lokasi relokasi.
Termasuk adanya pembatas di lapak antar pedagang agar tak terjadi konflik kepemilikan.
Baca juga: Nasib Pedagang Kaki Lima Malioboro Yogyakarta, 1.700 PKL Dapat Jatah Tempat Baru
"Karena batas antar lapak belum dipasang. Karena dimungkinkan kalau nggak dibatasi hanya permasalahan 5 cm jadi permasalahan bagi teman-teman. Kita siap melaksanakan itu manakala komponen komponen sudah siap," tuturnya.
Rudi juga meminta agar pemerintah menjamin tempat mereka berjualan dapat ramai dikunjungi wisatawan.
Selain itu, dengan adanya proyek penataan dia berharap tak lagi memunculkan pedagang liar di kawasan itu.
"Makannya bagaimana langkah pemerintah untuk mengundang bisa masuk ke selter (gedung bekas Dinas Pariwisata DIY)," tambahnya.
Rudi pun memastikan bahwa seluruh anggota PKL Tri Dharma mendapat jatah berjualan di selter yang dibangun di bekas kantor Dinas Pariwisat DIY.
Anggota PKL yang tercatat berjumlah 920 pedagang.
"Memang ada 14 orang yang tidak terakomodir di lapak itu dan kebetulan di organisasi kita yang 14 itu memang pedagang yang sudah lama tidak aktif baik di organisasi dan aktivitas," ucapnya. ( Tribunjogja.com )