Berita Tribun Jogja Hari Ini
Gejala Varian Omicron Mirip Flu Biasa
Dokter Spesialis Paru-Paru RSA UGM, dr Astari Pranindya Sari SpP menjelaskan, varian ini memang berbeda daripada varian sebelumnya.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Mona Kriesdinar
Di samping itu, Satgas Covid-19 DIY juga tetap mengaktifkan satgas tingkat desa atau kelurahan untuk membendung penularan Covid-19 jenis Omicron.
“Kalau itu sudah kami lakukan koordinasi sebelum Nataru. Jadi udah diundang bupati/wali kota untuk melakukan konsolidasi satgas desa untuk mengantisipasi kegiatan di masyarakat. Posisinya masih aktif sampai sekarang,” tegas Biwara.
Koordinator Penegak Hukum Satgas Covid-19 DIY, Noviar Rahmad menanggapi, upaya pengawasan prokes di objek wisata tetap dilaksanakan. Namun dikui oleh Noviar, penggunaan QR Code PeduliLindungi di sejumlah destinasi wisata dan tempat-tempat lainnya masih rendah.
“Hanya di mal saja yang sudah tertib. Lainnya memang ada QR code, tetapi tidak ada petugas yang mengarahkan masyarakat untuk mengakses. Padahal kami memantau mobilitas masyarakat lewat aplikasi itu,” jelasnya.
Sementara itu, Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso menyatakan, sampai saat ini pihaknya belum menemukan varian Omicron di Bantul. Sebagai bentuk kehati-hatian diperlukan pemeriksaan WGS untuk memastikan apakah warga Bantul tersebut terluar varian Omicron atau tidak
Ia mengungkapkan, syarat untuk pemeriksaan WGS adalah kasus itu muncul secara mendadak, muncul pada klaster besar, jika diamati secara epidemiologi menyebabkan penularan yang cepat. Dari data Dinkes Bantul, pasien konfirmasi positif di Bumi Projotamansari yang melakukan isolasi hanya berjumlah 3 orang. Tidak ada penambahan kasus pada Kamis (6/1/2022). (ard/hda/nto)
Baca Tribun Jogja edisi Jumat 07 Januari 2022 halaman 01