Berita DI Yogyakarta Hari Ini

Kenaikan Harga Minyak Goreng di DI Yogyakarta Diperkirakan Bertahan Hingga Pertengahan Tahun 2022

harga minyak goreng di DI Yogyakarta diperkirakan akan tetap bertahan di angka Rp18.000 hingga Rp19.000 sampai dengan semester 1 atau Juni 2022.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
via setkab.go.id
ILUSTRASI minyak goreng 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – harga minyak goreng di DI Yogyakarta diperkirakan akan tetap bertahan di angka Rp18.000 hingga Rp19.000 sampai dengan semester 1 atau Juni 2022.

Pernyataan itu disampaikan Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag DIY Yanto Apriyanto, dalam wawancara Rabu (5/1/2022).

Menurutnya penyebab harga minyak goreng tak kunjung stabil lantaran harga bahan mentah minyak atau crude palm oil (CPO) naik.

Baca juga: Pemerintah dan Masyarakat Turut Bantu Keberlanjutan Pendidikan Korban Pencabulan di Bantul

“Jadi kalau harga minyak goreng berdasarkan hasil pantauan itu kenaikan cukup tinggi, karena dipicu kenaikan bahan mentah CPO harga dunia juga tinggi,” katanya.

Dia menjelaskan kondisi itu akan bertahan hingga semester 1 tahun ini.

“Jadi kenaikan ini belum dipastikan bertahan sampai kapan. Kami belum dapat sinyal dari pusat, tapi diperkirakan sampai dengan semester 1 tahun ini,” terang dia.

Meski harga minyak goreng saat ini menggila, namun dipastikan hal itu tidak akan mengganggu stok ketersediaan yang ada.

“Tidak ada kelangkaan, cuma ini harganya naik,” terang dia.

Data yang berumber dari Disperindag DIY, ketersediaan minyak goreng di DI Yogyakarta berdasarkan neraca mingguan mencapai 17.096,51 ton per kilogram.

Yanto berharap, dalam waktu dekat ada instruksi dari pemerintah pusat untuk menstabilkan harga minyak goreng saat ini.

Belum stabilnya harga minyak goreng turut dikeluhkan salah satu pengrajin bakpia di Ngampilan, Kota Yogyakarta bernama Wasiati.

Baca juga: Angkutan Nataru 2021/2022, 200 Ribu Penumpang Kereta Api Naik dari Daop 6 Yogyakarta

Dia mengatakan, selain harga minyak goreng yang mencekik, dirinya juga diberatkan dengan harga gula pasir yang turut pula mengalami kenaikan.

Padahal dua jenis bahan pokok itu dibutuhkan olehnya dalam membuat bakpia.

“Harga minyak dan gula saat ini belum stabil. Jelas itu menyulitkan kami, karena kami kan pakai gula untuk pengawet bakpinya,” terang dia.

Ia heran meski perayaan natal dan tahun baru sudah berlangsung, namun harga pokok tak kunjung turun. (hda)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved