Pemkot Yogyakarta Berharap Aplikasi Visiting Jogja Memberi Manfaat untuk Pengelola Destinasi
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyambut baik keberadaan aplikasi Visiting Jogja, yang dinilai bisa mengintegrasikan sistem informasi pariwisata
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyambut baik keberadaan aplikasi Visiting Jogja, yang dinilai bisa mengintegrasikan sistem informasi pariwisata.
Akan tetapi, keberpihakan bagi para pengelola destinasi wisata diharapkan dapat lebih dikedepankan.
Sebagai informasi, Visiting Jogja adalah portal informasi yang dikelola Dinas Pariwisata DIY, sebagai wadah, atau media informasi terkait destinasi wisata favorit, ragam budaya, event, maupun ekonomi kreatif di DIY.
Baca juga: Ini Aturan Lengkap Bupati Klaten Sri Mulyani terkait Kegiatan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, pihaknya memang belum menyiapkan aplikasi tersendiri khusus sektor wisata.
Sebab, selama ini, Pemkot fokus mengembangkan Jogja Smart Service (JSS), yang sifatnya cenderung ke layanan-layanan kemasyarakatan.
"Makanya, Visiting Jogja bisa kita gunakan. Tapi, memang harus ada diskusi lebih dalam ya, untuk mengakomodasi kepentingan destinasi wisata. Yang paling susah, kalau terkait transaksi," ujarnya, Minggu (19/12/2021).
Namun, Heroe menyadari, sistem informasi wisata yang terintegrasi memang mutlak dibutuhkan suatu daerah, di tengah perkembangan teknologi yang teramat masif ini.
Sehingga, para pelancong yang datang ke Yogyakarta otomatis sangat terbantu lewat Visiting Jogja.
"Ini kan supaya masyarakat, atau wisatawan bisa mudah mendapat informasi, tidak terkendala saat melakukan reservasi, dan jelas terpercaya tentu," ujarnya.
"Selama ini, untuk reservasi, wisatawan itu lebih banyak memakai aplikasi-aplikasi komersial. Sehingga, kalau ini dibuat aplikasi, harus dibedakan, ya, komersial, dan non komersial-nya, tidak bisa sama," lanjut Wawali.
Baca juga: Bantu Korban Semeru, Pemkab Klaten Berangkatkan 6 Dokter dan Bidan Ke Lumajang
Walau begitu, orang nomor dua di kota pelajar tersebut menyadari, karena mayoritas objek wisata di wilayahnya berada di bawah pengelolaan masyarakat, maka butuh semacam nilai plus bagi mereka, ketika destinasinya diintegrasikan ke dalam aplikasi Visiting Jogja.
"Artinya, kita bisa ajak mereka semuanya menggunakan Visiting Jogja. Tapi, sekali lagi, Visiting Jogja harus bisa memberi nilai yang dibutuhkan," tandas Heroe.
"Kalau tidak, ya bakal susah itu, meski sebenarnya kalau bersedia gabung pasti ada promosinya. Harapan kami, aplikasi ini bisa mengakomodasi kepentingan Dinas Pariwisata, pengelola destinasi, hingga keinginan masyarakat, atau wisatawan," imbuhnya. (aka)