Fenomena Alam
PERHATIKAN ! Ini Jejak Nyata Magma Beku Produk Gunung Api Purba Parangtritis
Parangtritis menyimpan jejak nyata keberadaan gunung api purba dari masa Miosen Awal, atau berumur di rentang masa 26,5 juta tahun lalu
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
Kedua fosil gunung api itu terpisahkan oleh endapan alluvium atau endapan sedimentasi dari sungai dan pasir dari pesisir Parangkusumo dan Parangtritis.
Pengamatan langsung di lokasi, batuan beku di belakang Cepuri Parangkusumo ini berwarna hitam cokelat, ada pola batuan membundar, persegi, retas-retas, dan perselingan breksi andesit.
Di beberapa bagian masih terlihat jelas perselingan batu kerakal dan mineral yang terlihat seperti adonan pasir yang membeku.
Di bagian lainnya, terutama di sisi barat daya, terlihat batu-batu yang retas dan membentuk seperti columnar joint atau kolom tiang mini.
Berdasar laporan hasil penelitian Alanda Idral dan kawan-kawan tentang Geologi, Geokimia dan Geofosokan Daerah Panas Bumi Parangtritis, satuan lava Parangkusumo berupa lava basal, kekar yang menunjukkan struktur aliran lava dan diselingi retas Andesit hornblende berstruktur kekar lempeng.
Batuan ini terubahkan dengan hadirnya mineral khlorit dan kalsit. tersingkap baik di daerah situs Parangkusumo.
Selingan lava andesit hornblende sebagai paska efusif lava basal berperan penting sebagai indikasi parameter pembentukan sumber panas di kedalaman daerah panas bumi Parangtritis.

Menurut Sutikno Bronto dalam publikasi khusus yang diterbitkan Badan Geologi (2010), fasies pusat gunung api ini sudah tidak terlihat.
Tetapi diperkirakan berada di bagian tengah sebaran batuan gunung api yang sekarang sudah tertutupi lapisan batu gamping formasi Wonosari.
Masih menurut Sutikno Bronto, gunung api purba Parangtritis ini masuk kelompok gunung api purba Pegunungan Selatan.
Membentang dari Parangtritis di bagian barat hingga Pacitan, Jawa Timur. Secara khusus jajaran pegunungan api purba ini dikelompokkan ke empat bagian besar.
Pertama, kelompok gunung api purba Parangtritis-Imogiri.
Kedua, kelompok gunung api purba Bayat-Batur Agung.
Ketiga, kelompok gunung api purba Wonogiri-Wediombo. Keempat, kelompok gunung api purba Karangtengah-Pacitan.
Sementara berdasarkan jejak pertumbuhannya, gunung api purba Pegunungan Selatan terbagi dalam tiga tahap perkembangan.
Tahap pertama pertumbuhannya berupa gunung api monogenesis. Lalu tahap berikutnya pertumbuhan atau pembangunan kerucut gunung api komposit.